(Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu ) INDONESIAKININEWS.COM - Pernyataan Gubernur Sumatera Utara baru-baru ini akan dijadik...
(Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu ) |
INDONESIAKININEWS.COM - Pernyataan Gubernur Sumatera Utara baru-baru ini akan dijadikan Danau Toba menuju “wisata halal” menjadi pro-kontra di jejaring sosial.
Para netizen beragam statement menolak bahwa Danau Toba dijadikan wisata halal.
Alasannya beragam, ada sebut bahwa Pulau Samosir adalah tanah leluhur Bangso (Bangsa) Batak yang tidak perlu ada aturan syariah.
Ada juga berkomentar bahwa Edy Rahmayadi sebut akan tertipkan potong babi disangkal oleh banyak orang.
“Saya rasa di Samosir tak ada tuh sembarang potong babi sembarangan, atau disengaja dihadapan umum beragama Islam. Sekalipun ada potong babi dihadapan umum itu ketika acara pesta yang mayoritas Batak Kristen” ujar Salomo Sihombing didalam komentar.
Sementara itu Bupati Samosir, Rapidin Simbolon sebut bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir dan sebagian Rakyat Samosir menolak karena tidak sesuai dengan budaya dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat Samosir.
“Membaca beberapa postingan yang kami baca melalui grup WA tentang wisata halal dan wisata syariah, bahwa Samosir tidak pernah menetapkan wisata syariah dan wisata halal. Ini adalah keputusan Pemerintah dan Rakyat Samosir” Ujar Rapidin pada Rhema Harapan, Jumat (30/08/2019)
sumber: rhemaharapan.com (Mangasa Situmorang)