Tribunnews.com/ Danang Triatmojo INDONESIAKININEWS.COM - Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majid mengungkapkan sebuah fenomena yang mun...
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo |
INDONESIAKININEWS.COM - Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majid mengungkapkan sebuah fenomena yang muncul di Indonesia.
Fenomena yang terjadi di Indonesia, yakni 'jual beli agama' ternyata sudah terjadi sejak abad ke-12 atau 900 tahun yang lalu.
Saat itu filsuf muslim dan ulama besar Ibnu Rusyd pun sudah mengingatkan keras bahaya dari kebodohan yang bisa berdampak adanya jual beli agama tersebut.
Lewat akun Instagramnya @tuangurubajang pada Selasa (6/8/2019), Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008-2013, 2013-2018 ini membagikan capture What’s App dari seorang sahabatnya Ustaz Ade Muzaini.
Di situ Ustaz Ade Muzani membagikan 3 pernyataan Ibnu Rusyd atau dikenal juga sebagai Averroes yang sangat terkenal pada zamannya.
Kutipan pernyataan Ibnu Rusyd terkait jual beli agama dan kebodohan adalah sebagai berikut:
“Memperdagangkan agama adalah bisnis yang laku keras di dalam masyarakat yang diselimuti kebodohan.”
“Musuh terbesar Islam adalah si dungu yang suka mengkafirkan orang lain.”
“Jika engkau ingin menguasai orang bodoh maka bungkuslah setiap kebatilan dengan packaging agama.”
Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi memperkenalkan sedikit soal Ibnu Rusyd.
“Ibnu Rusyd atau dikenal oleh masyarakat Barat dengan Averroes, adalah intelektual ensiklopedis," katanya.
TGB menambahkan, "Menguasai beragam ilmu : filsafat, teologi, kedokteran, linguistik, astronomi, fisika, hukum Islam.”
Ia juga mengaku tidak habis fikir bahwa pemikiran Ibnu Rusyd yang sudah diungkapkan pada abad ke 12 di Spanyol itu ternyata relevan di Indonesia di abad ke-21 saat ini atau tahun 2019 ini atau 900 tahun kemudian.
“Ibnu Rusyd hidup di Spanyol pada abad ke 12. Kita hidup di Indonesia pada abad ke 21. Sembilan abad jaraknya, tapi ujaran Beliau tetap relevan. Untuk menjadi pengingat dan pembangun kesadaran,” paparnya.
Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd (1126 – 11 Desember 1198).
Ibnu Rusyd lahir di Kordoba, Spanyol.
Jual Beli Agama di Indonesia
Kondisi Indonesia yang belakangan ini dikendalikan oleh oknum-oknum yang menjual ayat-ayat suci dengan murah juga pernah diungkapkan salah satu cendikawan muslim Mohammad Mahfud MD.
Dikutip dari Surya.co.id Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2008-2013 Mohammad Mahfud MD itu bahkan mengatakan oknum-oknum tersebut akan runtuh dan bangkrut seperti janji dari kitab suci Al-Quran.
Mahfud mengungkapkan, oknum-oknum yang menjual agama tersebut bisa berada di manapun.
Bisa berdiri sendiri atau perseorangan, juga bisa berkumpul dalam suatu kelompok.
Termasuk juga di organisasi masyarakat (ormas) maupun partai politik.
Oknum-oknum tersebut menurut Mahfud, banyak berbicara tentang perjuangan agama.
Namun di sisi lain, oknum tersebut justru berperilaku bertentangan dengan ajaran agama.
Misalnya, berperilaku korup, sewenang-wenang dan intoleran.
Kesemuanya itu menurut Mahfud akan runtuh suatu saat nanti.
Karena agama seharusnya membawa perdamaian.
"Siapa pun yg menjual agama Islam dgn harga murah akan bangkrut dan runtuh.
Lihatlah ormas, parpol, atau perseorangan yg sok bilang memperjuangkan Islam tp berperilaku yg bertentangan dgn Islam spt korupsi, se-wenang2, intoleran pd gilirannya pasti runtuh. Islam hrs membawa damai," kicau Mahfud.
Kicauan tersebut mendapat tanggapan dari banyak netizen. Menurutnya, Mahfud menggeneralisir permasalahan.
Ia juga tidak sepakat dengan istilah 'menjual agama' yang disampaikan oleh Mahfud.
"Sedikit setuju. Tapi jgnlah mengeneralisir pak. Kl oknum, katakan oknum. Bhkn mgkn oknum itu sendiri mgkn gak pernah teriak2 memperjuangkan islam. Cek aja!
Istilah "menjual agama Islam" itu kok rasanya gak edukatif. Islam spt sebuah barang. Coba pk istilah lain yg lbh edukatif," kicau @Akbar_Ltd.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud mengatakan bahwa ia tidak menggeneralisir.
Karena menurut Mahfud, kalimat yang disampaikannya hanya berlaku kepada pihak yang pernah melakukan (tindakan menjual agama).
Mahfud lantas menyantumkan sebuah ayat yang isinya melarang tindakan menjual agama dengan murah.
"Menggeralisir bagaimana? Sy kan bilang “siapa pun”, artinya hanya berlaku bagi yang melakukan.
Lagi pula, kalau Anda (pernah) membaca Qur’an pasti pernah membaca ayat “Walaa tasytaruu biayaatillahi tsamanan qaliilaa”, Jgn kamu jual ayat-ayat (agama) Allah dgn murah”," jawab Mahfud.
sumber: wartakota.tribunnews.com