Oknum PNS ditangkap karena menyebar hoax dan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Agus Setyadi/detikcom) INDONESIAKININEWS.COM...
Oknum PNS ditangkap karena menyebar hoax dan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Agus Setyadi/detikcom) |
INDONESIAKININEWS.COM - Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar mengatakan salah seorang pegawainya yang bertugas di instansi pemerintah setempat, terpaksa harus berurusan dengan hukum lantaran kerap membuat status di media sosial (medsos) facebook yang menghujat Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Shabela Abubakar dalam sambutannya ketika menerima kehadiran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Rosarita Niken Widiastuti, Sabtu (24/8/2019) di Gedung Ummi, Pendopo Bupati, Kota Takengon.
Namun, Shabela Abubakar, tidak menjelaskan secara spesifik siapa oknum PNS tersebut.
“Kemarin, saya baru saja menerima berita dari pihak Polda Aceh, bahwa ada satu orang warga dari daerah ini yang terpaksa dibawa kesana. Kebetulan yang bersangkutan merupakan seorang pegawai negeri. Ini yang sangat menyedihkan,” kata Bupati Aceh Tengah ini.
Menurutnya, seorang oknum ASN dari salah satu instansi di lingkungan Pemkab Aceh Tengah tersebut, sering membuat status yang menghina Presiden Indonesia, Joko Widodo.
“Padahal, presiden kita kan tidak begitu. Sampai dikatakan goblok. Presiden kita manusia, muslim dan taat beribadah. Jadi ke depan, jangan ada lagi yang seperti ini,” tegas Shabela Abubakar.
Disebutkan Shabela Abubakar, upaya pencegahan dan penyebaran hoaks (berita palsu), Pemkab Aceh Tengah, telah melakukan sosialisasi melalui beberapa media seperti radio serta pemasangan imbauan baliho anti hoaks.
“Meski telah dilakukan berbagai upaya, tapi masih tetap saja ada yang menyebarkan berita palsu seperti ini,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Dinas Syariat Islam, agar bisa menyampaikan kepada para ulama untuk ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan hoaks melalui khutbah jumat maupun pada momen keagamaan lainya.
“Seperti pencegahan stunting, kita juga melibatkan para ulama. Begitu juga dengan pencegahan berita hoaks ini, ulama juga ikut berperan,” ungkapnya.
Sementara itu, kehadiran Sekjen Kementrian Kominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti ke Aceh Tengah, untuk menghadiri serangkaian kegiatan diantaranya diskusi tentang bersinergi melawan hoaks demi damain di bumi pertiwi.
Sekjen Kominfo ini, juga akan menyaksikan pagelaran pentas seni dan budaya diseminasi informasi yang digelar di halaman Setdakab Aceh Tengah, Sabtu (24/8/2019) malam.
sumber: aceh.tribunnews.com