INDONESIAKININEWS.COM - Anggota DPD RI terpilih perwakilan DKI Jakarta, Fahira Idris mengatakan, mayoritas masyarakat tak setuju dengan...
INDONESIAKININEWS.COM - Anggota DPD RI terpilih perwakilan DKI Jakarta, Fahira Idris mengatakan, mayoritas masyarakat tak setuju dengan rencana pemerintah pusat untuk memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa.
Hal itu didapat setelah ia blusukan ke berbagai wilayah di Jakarta.
"Aspirasi dari masyarakat DKI banyak yang tidak setuju untuk dipindahkan. Mungkin beda lagi dengan aspirasi warga lain, terutama warga Kalimantan mungkin mereka setuju," kata Fahira saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).
Fahira menyebut wacana pemindahan itu sebaiknya kembali dipertimbangkan karena dalam melakukan pemindahan itu memakan uang yang tak sedikit.
Menurut dia, ketimbang mengeluarkan anggaran untuk memindahkan Ibu Kota, lebih baik digunakan untuk kepentingan warga.
"Mudah-mudahan, dengan pertimbangan biaya itu harusnya jadi konsiderasi. Biayanya pasti triliunan. Sedangkan kita lebih banyak membutuhkan biaya itu untuk masyarakat. Jadi untuk pemindahan lebih baik tidak sekarang. Saat ini lebih baik uang itu digunakan untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Sekadar diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan Ibu Kota Indonesia harus dipindah ke luar Pulau Jawa, mengingatkan Kota Jakarta sudah sangat padat dan rawan bencana.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas 'Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota' di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 29 April 2019.
Estimasi biaya yang dibutuhkan dalam pemindahan Ibu Kota mencapai USD33 miliar atau Rp466 triliun.
Pembiayaan itu bisa melalui APBN dan swasta. Sedangkan skenario lainnya pembiayaan bisa lebih kecil, namun Ibu Kota baru itu nantinya juga menjadi kota yang kecil.
sumber: okezone.com