(Facebook/Romansa Sopir Truk) INDONESIAKININEWS.COM - Sopir truk angkutan barang, Deden Yudistira (42), menjadi korban kekerasan oleh ...
(Facebook/Romansa Sopir Truk) |
INDONESIAKININEWS.COM - Sopir truk angkutan barang, Deden Yudistira (42), menjadi korban kekerasan oleh seorang pria berkaus Brimob di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (27/7) siang. Video aksi kekerasan itu viral di media sosial.
Deden menceritakan saat itu tengah mengantar paralon untuk pengadaan air bersih dari Bekasi ke Desa Cihaur, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Saat menemui persimpangan jalan, ia menepikan truk untuk menanyakan arah jalan menuju alamat penerima barang.
"Saya berhenti lalu meminggirkan kendaraan. Masih ada ruang untuk kendaraan lain melintas, sebagian besar mereka yang mau melewati truk hanya membunyikan klakson," tutur Deden kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (30/7/2019).
Tiba-tiba datang pemotor, inisial AF, sambil marah-marah. Deden saat itu memberitahukan alasannya berhenti. Namun penjelasannya malah disambut bentakan dan pukulan AF.
"Dia bentak-bentak katanya jangan parkir. Saya beri penjelasan kalau kendaraan bukan parkir, tapi hanya berhenti sebentar menanyakan jalan yang harus saya ambil. Dia terus mendekat sambil memarahi dan memukul. Dia juga mengaku sebagai anggota Brimob," ujar Deden.
Ia sempat curiga bahwa AF bukan anggota Brimob. Waktu itu Deden memilih tak memperpanjang masalah, lalu meminta maaf dan melanjutkan perjalanan usai mendapatkan informasi arah jalan.
Keributan tersebut diselesaikan dengan musyawarah di rumah salah satu warga yang dekat tempat kejadian. Kedua pihak sepakat berdamai. Deden meminta maaf kepada AF.
Namun, musyawarah itu sempat dinodai dengan ancaman AF yang akan menembak Deden. AF mengklaim sebagai petugas terlatih. "Dia masih marah-marah. Kata dia, 'kalau urusan ama gua lu gua tembak juga enggak masalah. saya Brimob pasukan tempur'. Saya terus mengalah dan menganggap permasalahan selesai," tutur Deden.
Sehari kemudian, video soal pria berkaus Brimob itu viral di media sosial. Deden mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang merekam kejadian tersebut.
"Saya enggak bawa kondektur. Dikabari teman sesama sopir dari Kalimantan, katanya ada saya di medsos sedang ribut dengan orang. Saya cari (pria berkaus Brimob) dan alamatnya ketemu. Orang itu (AF) kemudian dibawa ke Polsek Bojongpicung sekaligus mengklarifikasi kaitan pengakuannya sebagai anggota," kata Deden.
Di depan polisi, AF mengaku bukan anggota Brimob. AF meminta maaf kepada Deden dan polisi terutama korps Brimob. "Setelah pertemuan di Polsek, saya langsung pulang. Sedangkan oknum warga yang ternyata Brimob gadungan itu masih tetap di kantor polisi untuk mengklarifikasi ucapannya," tutur Deden sambil menambahkan permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
sumber: detik.com