foto Tempo/ Ilham Fikri INDONESIAKININEWS.COM - Awal mula cekcok tak berkesudahan antara cebong vs kampret sejatinya berawal sejak pi...
foto Tempo/ Ilham Fikri |
INDONESIAKININEWS.COM - Awal mula cekcok tak berkesudahan antara cebong vs kampret sejatinya berawal sejak pilpres 2014, dimana prabowo dengan gerindranya saat itu berkoalisi dengan partai PKS
Dari segi ideologi partai saja antara Gerindra dan PKS sejatinya sangat bertolak belakang , gerindra nasionalis tulen dan PKS ideologinya bersumber dari gerakan Ikhwanul muslimin mesir yang sekarang dijadikan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintahan mesir
Tapi yang namanya politik tak ada istilah kawan abadi dan musuh abadi yang ada adalah kepentingan abadi
Pada pilpres 2014, Prabowo tidak hanya saja mendapat dukungan penuh dari PKS namun juga dapat dukungan dari ormas FPI
Kader Kader PKS yang sangat benci dengan jokowi saat itu langsung mengerahkan segenap kekuatannya untuk menghancurkan jokowi lewat isu yang sangat kotor, mulai dari anak PKI dan mempermasalahkan Orang tua jokowi
Fitnah bertubi tubi dilancarkan dan dihantamkan kepada jokowi pada pilpres 2014 silam, namun Takdir Tuhan berkata lain, Prabowo - Hatta yang saat itu didukung oleh banyak partai kalah dari pasangan jokowi - JK
Pilpres 2014 Jokowi - JK memang menang, namun koalisi partai prabowo - hatta saat ini menang telak di parlemen sehingga mereka membuat manuver untuk menguasai parlemen dan DPRD seluruh Indonesia dengan cara mengubah aturan pemilihan presiden / wapresnya, kepala daerah mulai dari gubernur, walikota dan bupati agar dipilih kembali secara tidak langsung oleh MPR/ DPR RI dan juga oleh DPRD
Imbas dari rencana aturan ini bikin seluruh pelosok tanah air memanas tak terkecuali dengan Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai wagub DKI
Ahok saat itu berang dan menyatakan keluar dari gerindra jika pemilihan kepala daerah kembali dipilih lagi oleh DPRD
Ahok seketika itu juga langsung menjadi politisi paling fenomenal lantaran berani menantang kebijakan partainya sendiri yaitu Gerindra
Dari situlah awal mulau ahok dimusuhi terang terangan oleh FPI yang sejak awal berada dibelakang prabowo dan gerindra
FPI menjadi ormas paling tidak terima dengan dilantiknya Ahok sebagai Gubernur DKI menggantikan Jokowi saat itu , isu agama mulai dilancarkan seperti haram memilih kafir menjadi gubernur
Aksi Pelantikan Jokowi - JK sebagai capres cawapres pemenang pilpres 2014 pun dibayang bayangi ancaman pemboikotan oleh koalisi partai partai pendukung prabowo yang saat itu menguasai parlemen
Berkat izin Tuhan yang maha kuasa akhirnya Jokowi - Jk resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2014 - 2019
Masa pemerintahan jokowi - jk akhirnya tak terasa juga dan tibalah waktunya pilpres 2019 dimana prabowo kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden dari gerindra dan koalisinya
Para pendukungnya sejak pilpres 2014 kembali bersatu padu menggalang kekuatan untuk mengalahkan jokowi dengan cara menggalang kekuatan ummat lewat ijtimak ulama 1, 2 dan 3
Tokoh sentral pendukung prabowo pada pilpres 2019 kali ini bukan lagi tokoh partai namun seorang yang mengaku habib yaitu Rizieq Shibab imam besar FPI
Rizieq dan pengikutnya memberikan mandat penuh dan dukungan kepada prabowo - sandi pada pilpres 2019 dan mengajak seluruh umat Islam untuk tidak memilih partai partai pendukung penista agama ( dalam hal ini dialamatkan kepada ahok pada khususnya ) dan juga dialamatkan kepada Jokowi yang dianggap sebagai pendukung Ahok
Semua daya upaya dikerahkan untuk memfitnah jokowi walau wakil presidennya adalah seorang tokoh dan ulama disegani yaitu Mantan Ketua MUI KH Ma`ruf Amin
Akibat memainkan SARA dalam pilpres 2019, sudah tak terhitung berapa lagi jumlah anggota dan simpatisan FPI ditangkap polisi
Singkat cerita, Pilpres 2019 kali ini ternyata kembali dimenangkan oleh Jokowi dengan wakil presidennya KH, Ma`ruf Amin
Rizieq shihab yang berada di persembunyiannya dan berharap bisa kembali ke tanah air jika Prabowo bisa menang pilpres 2019 kembali gigit jari, Ia makin terlunta lunta di Arab Saudi sana lantaran overstay dan diwajibkan membayar denda sebesar rp 550 juta
Lewat persembunyiannya, rizieq shihab kembali menyerukan kepada prabowo agar kali ini tidak lagi mengalah dan mengakui kekalahannya kepada jokowi
Rizieq menyerukan agar prabowo melakukan people power merebut kekuasaan secara paksa lantaran menganggap pilpres 2019 kali ini dipenuhi kecurangan
Bukan hanya rizieq, bahkan amien rais, eggi sudjana, lieus shungkarisma, kivlan zen juga turut serta menggaungkan people power sehingga mengakibatkan mereka berurusan dengan Hukum
Tidak ingin mengecewakan pendukungnya diatas, prabowo dengan BPN nya akhirnya mengajukan gugatan Ke MK dan mengadukan kecurangan pilpres 2019, mendesak pasangan jokowi - Ma`ruf Didiskualifikasi serta mendesak MK untuk melantik pasangan Prabowo- sandi sebagai presiden - wakil presiden terpilih 2019 - 2024
Lagi lagi keberuntungan tak berpihak pada pada prabowo, Hakim MK pada putusan akhirnya menolak seluruh gugatan kuasa Hukum Prabowo - Sandi
Dengan ditolaknya seluruh gugatan Tim kuasa hukum prabowo di MK, KPU langsung bertindak cepat menyatakan pasangan capres cawapres nomor urut 01 yaitu Joko Widodo dan KH, Ma`ruf Amin sebagai pemenang pilpres 2019
Sebagai orang yang mengerti hukum dan seorang patriot sejati, prabowo sejatinya sudah mulai sadar tak punya pilihan lain setelah kalah di MK dan harus mengakui kemenangan rivalnya yaitu jokowi-ma`ruf
Namun prabowo tak ingin menyakiti perasaan para pendukungnya yang sejak awal menggebu gebu mendukungnya lewat Isu SARA
Para pendukungnya ini tidak ingin prabowo bertemu dengan jokowi- ma`ruf yang mana dimata mereka pasangan ini ( jokowi - ma`ruf ) bukan menang melainkan dimenangkan oleh MK
Para pendukung prabowo ini menganggap kemenangan jokowi ma`ruf dalam pilpres 2019 didapatnya lewat kecungan yang masif dan menganggap server KPU memanipulasi suara pendukung prabowo- sandi
Rumahnya ( prabowo) di kertanegara dijadikan tempat demo ibu ibu yang tidak menginginkan prabowo bertemu ataupun rekonsiliasi dengan jokowi
Bahkan anggota BPN dahnil anzar paling terdepan memberikan syarat rekonsiliasi jokowi dengan prabowo adalah " Habib Rizieq Shihab wajin dipulangkan oleh pemerintah terlebih dahulu "
Tentu saja usulan dahnil anzar ini langsung ditolak mentah mentah oleh kubu jokowi , pergi pergi sendiri kok sekarang minta dipulangkan , demikian argumen kubu jokowi yang menolak usulan dahnil anzar
Dan tanpa diduga duga dan juga tanpa sepengetahuan amien rais, PA 212, Prabowo tiba tiba saja diberitakan bertemu dengan jokowi di station MRT lebak bulus dan melakukan konferensi pers bersama
Keduanya menyatakan bahwa sepakat untuk berdamai, saling membantu satu sama lain dan kembali bersatu padu demi Persatuan Indonesia, dalam kesempatan itu pula prabowo mengucapkan selamat kepada jokowi dan meminta maaf jika selama ini caranya mengkritik kurang berkenan
Prabowo juga mengajak para pendukungnya untuk kembali bersatu padu kembali
"Kalau sudah lihat para pemimpinnya sudah gandengan, harusnya pendukungnya selesai, dan gandengan. Sudahlah, tak ada cebong-cebong, kampret-kampret, semuanya merah putih," tegas Prabowo saat konferensi pers di Stasiun MRT, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).
Tentu saja pertemuan Prabowo dengan Jokowi di MRT lebak bulus membuat para pendukung fanatiknya yang selama ini suka meneriakkan " TAKBIR " langsung syok berat dan sangat marah
Kali ini mereka tidak lagi mau mendengarkan himbauan prabowo agar kembali bersatu padu
Tak sampai 1 x 24 jam , Prabowo dan gerindra harus menerima kenyataan pahit dibully habis habisan oleh pendukung fanatiknya sendiri yang selama ini sangat menginginkan dirinya menjadi presiden
Makian , sumpah serapah, julukan sebagai pengkhianat bahkan sebutan sebagai orang yang kurang ajar terhadap Ulama oleh PA 212 harus ia ( Prabowo ) terima
Akun twitter gerindra seketika itu juga langsung diserbu , dimaki maki bahkan menyerukan agar unfollow prabowo dan gerindra
Mereka para pembully ini meneriakkan ungkapan : "kami selama ini tidak mendukung prabowo melainkan mengikuti hasil ijtimak ulama"
Dan mereka secara terang terangan tidak rugi kehilangan prabowo karena selama ini mereka hanya mengikuti fatwa ulama mereka yaitu Rizieq Shihab
Tak ketinggalan mulai dari pentolan PA 212 seperti Novel Bamukmin dan Slamet maarif menyatakan tak lagi tunduk dan patuh kepada perintah prabowo, mereka menyatakan berlepas diri dari prabowo dan menunggu arahan Ijtimak ulama 4 berikutnya
Prabowo akhirnya sadar, kini ia mulai ditinggal oleh bala tentaranya yang selama ini selalu meneriakkan TAKBIR dan selalu berada di garda terdepan mengobarkan Jihad melawan Jokowi
Prabowo akhirnya sadar bahwa selama ini ia hanya dimamfaatin oleh kelompok garis keras yang memang sejak awal lebih suka melihat negeri terkoyak dan tidak ingin melihat adanya persatuan
Kini prabowo harus rela kehilangan bala tentaranya tersebut, Lalu kemanakah arah dukungan politik mantan bala tentara prabowo tersebut selanjutnya ?
Ternyata mantan bala tentaranya tersebut yang terdiri dari FPI dkk sudah menyiapkan rencana untuk menjagokan Gubernur Anies Baswedan sebagai Capres 2024
Hal ini bisa dilihat dari kicauan mereka lewat twitter ketika mereka menyerukan unfollow prabowo dan gerindra
Mereka saling bersahut sahutan satu sama lain untuk bersiap siap mendukung Goodbener DKI Anies Baswedan sebagai Capres 2024 nanti
Akankah usaha mereka berhasil ?
Kita tunggu saja nanti pada pilpres 2024 yang akan datang
Tentunya rencana mereka akan berhasil jika Jokowi dan para pendukungnya berleha leha saja dan sejak dini tak punya sosok figur yang sekiranya cocok buat dijagokan pada pilpres 2024 yang akan datang
Pertempuran antara jokowi dan prabowo memang telah usai, Namun ingat bahwa pertempuran antara kelompok cinta tanah air dengan para perongrong NKRI sejatinya baru saja dan akan dimulai
WASPADALAH
Editor : tim indonesiakininews.com