foto TEMPO/Muhammad Hidayat INDONESIAKININEWS.COM - Juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak ...
foto TEMPO/Muhammad Hidayat |
INDONESIAKININEWS.COM - Juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pendapatnya ihwal narasi rekonsiliasi politik pascapemilihan presiden 2019.
Dahnil berpendapat kepulangan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab ke tanah air semestinya menjadi bagian dari rekonsiliasi politik tersebut.
"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Riziew kembali ke Indonesia," kata Dahnil melalui akun Twitternya, @Dahnilanzar pada Kamis, 4 Juli 2019. Dahnil mempersilakan cuitannya dikutip.
Narasi rekonsiliasi ini ramai diserukan mengingat polarisasi yang terjadi di antara pendukung selama pemilihan presiden 2019.
Sejumlah kalangan menilai kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo harus segera bertemu dan melakukan rekonsiliasi demi meredakan tensi politik di masyarakat.
Menurut Dahnil, narasi rekonsiliasi politik harus disertai dengan berhentinya kriminalisasi terhadap para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019.
Dia berpendapat narasi yang menstigma kelompok pendukung Prabowo sebagai radikal juga harus diakhiri.
"Stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, setop narasi-narasi stigmatisasi radikalis, dan lain-lain," kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.
Dahnil mengatakan akan menyampaikan usulan kepada Prabowo agar persoalan kepulangan Rizieq ini juga dibahas jika bertemu Jokowi nanti.
Rizieq Shihab saat ini bermukim di Mekkah, Arab Saudi.
Dia berangkat ke Mekkah sejak terjerat kasus chat mesum.
Kasus ini dihentikan pada Juni 2018, tetapi Rizieq belum juga kembali ke tanah air.
Dalam sejumlah kesempatan, Prabowo Subianto berjanji akan menjemput Rizieq pulang seumpama dirinya menang pemilihan presiden 2019.
Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade juga mengungkapkan hal senada.
Andre mengatakan pertemuan Prabowo dan Jokowi bukan dalam rangka bagi-bagi kursi, melainkan meredakan tensi politik dan membantu para pendukung Prabowo yang berkasus.
"Jangan menstigma silaturahim Pak Prabowo itu bagi-bagi kursi. Coba pikirkan juga bagaimana para pendukung yang masih punya banyak masalah. Ada yang ditahan, ada yang masih terima surat panggilan polisi, lalu ulama yang ada masalah gara-gara pilihan pemilu," kata Andre kepada Tempo, Selasa, 2 Juli 2019.
sumber: tempo.co