TABENGAN/YOHANES INDONESIAKININEWS.COM - Gerombolan tersangka dan terduga teroris tidak serta-merta masuk ke Palangka Raya dan Kabupat...
TABENGAN/YOHANES |
INDONESIAKININEWS.COM - Gerombolan tersangka dan terduga teroris tidak serta-merta masuk ke Palangka Raya dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng) begitu saja. Mereka diajak migrasi dan dijanjikan tentang potensi Kalteng yang menggiurkan untuk menumpuk logistik.
Mereka menganggap aman ketika mengasingkan diri alias uzlah atau pengasingan diri di Bumi Tambun Bungai. Sebanyak 32 terduga dan 2 tersangka teroris tersebut diajak dan dijanjikan oleh Abu Naufal alias Anshari, yang merupakan warga Kota Palangka Raya (PKY).
“Abdullah dan Tommy serta rombongan terduga teroris lainnya ke sini itu diajak oleh Anshari yang merupakan warga Kota Palangka Raya. Tidak hanya diajak, Anshari juga menjanjikan bahwa di Kalteng sangat potensial untuk mengumpulkan logistik, serta aman untuk melakukan pelatihan dan pengasingan diri,” ucap Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan, dikutip dari Kalteng Pos (Jawa Pos Group), Jumat (14/6).
Potensi ekonomi yang dijanjikan suami Maya (warga Kapuas) tersebut, ialah emas, berjualan sembako, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, warga PKY yang sejak lama terpapar teroris jaringan JAD binaan ISIS tersebut, juga menjanjikan Kalteng sangat kondusif untuk aktivitas uzlah dan pelatihan terkait misi terorisme untuk menjatuhkan pemerintahan.
Tidak hanya Anshari dan Maya, warga Kalteng lainnya yang juga terpapar paham radikal jaringan JAD binaan ISIS adalah Nur Aminah, asal Anjir Mambulau, Kabupaten Kapuas.
Kedatangan gerombolan teroris ke tanah Kalteng, diduga setelah terbongkarnya aktivitas di wilayah Kabupaten Gunung Salak, Provinsi Aceh, Desember 2018 lalu.
Meskipun sangat menjanjikan dari segi ekonomi dan keamanan, langkah kedua tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) JAD Aceh sebagai teroris terus dibuntuti oleh Mabes Polri.
“Tommy dan Abdullah ini kan DPO, otomatis langkah mereka terus diikuti. Ternyata dua orang ini juga membawa gerombolan pengikut, seperti istri, anak, dan juga beberapa orang yang mungkin tergiur dengan kelompok pemberontak ini,” ujarnya.
Tommy dan Abdullah memilih datang ke Kalteng. Sedangkan rekan-rekan lainnya menuju Medan. Keduanya mengajak lagi gerombolannya ke Kalteng, sekitar pertengahan bulan puasa lalu.
Namun, belum lama menjalankan uzlah dan pengumpulan logistik di Kalteng, dua tersangka dan puluhan terduga teroris lainnya ini diamankan di dua tempat berbeda dalam waktu dua puluh empat jam oleh Densus 88 dan Polda Kalteng, Senin (10/6/19).
Sumber: jawapos.com