(KOMPAS/LUCKY PRANSISKA) INDONESIAKININEWS.COM - Terduga teroris yang ditangkap di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah sekitar enam bula...
(KOMPAS/LUCKY PRANSISKA) |
INDONESIAKININEWS.COM - Terduga teroris yang ditangkap di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah sekitar enam bulan belakangan ini beraktivitas di Bumi Tambun Bungai. Kelompok yang diduga bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu mengumpulkan kekuatan dan tengah menunggu instruksi untuk beraksi di Jakarta.
“Mereka mengumpulkan kekuatan, berlatih, dan bergerak ketika mendapat instruksi ke Jakarta. Mereka ada di Palangka Raya dan Gunung Mas. Totalnya 34 orang, termasuk laki-laki dewasa, perempuan, dan anak-anak,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan, dikutip dari Radar Sampit (Jawa Pos Group), Jumat (14/6).
Hendra menuturkan, kelompok tersebut tergolong berbahaya, karena seluruh anggotanya mampu merakit bom berdaya ledak tinggi. Dalam rencana aksinya, mereka mengincar personel keamanan.
Menurut Hendra, di Kalteng, keberadaan kelompok itu difasilitasi salah satu warga Kota Palangka Raya. Mereka ke Kalteng setelah penangkapan dan penggerebekan di Aceh, pada 2018 lalu. Kelompok yang lolos terpencar, salah satunya ke Kalteng.
“Jadi, sebenarnya jaringan ini pelarian, bukan mengasingkan diri. Sambil melakukan pelatihan dan pencarian dana,” ujarnya.
Hendra mengungkapkan, sebenarnya kelompok tersebut sudah mulai bergerak, namun berhasil digagalkan tim Polda Kalteng dan Densus 88 Antiteror. Mereka berencana menunggangi aksi di Jakarta dan terlibat dalam berbagai kerusuhan maupun teror di beberapa wilayah Indonesia.
“Kelompok ini sudah lama. Bahkan cikal bakalnya saat saya masih menjabat Kapolres Palangka Raya pada 2013. Hanya saja, dulu belum ada satuan antiteror,” jelasnya.
Hendra menegaskan, jaringan tersebut beraksi menggunakan bom bunuh diri. Sama seperti bom bunuh diri yang melibatkan satu keluarga di Jawa, tahun lalu.
“Pokoknya tim ini spesialis perakit dan peledak bom. Untungnya berhasil diamankan sebelum bertindak,” ujarnya.
Hendra menambahkan, semua terduga teroris tersebut masih diamankan di Mapolda Kalteng. Mereka ditempatkan di ruangan khusus. Penyidik Densus 88 turun ke Polda Kalteng untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka dari 34 orang yang berhasil diamankan.
Sumber: jawapos.com