(Dok. Bandara Soekarno-Hatta). INDONESIAKININEWS.COM - Jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor pada mudik Lebaran tahun ini lebih s...
(Dok. Bandara Soekarno-Hatta). |
Dampaknya, sejumlah ekstra flight yang diajukan maskapai penerbangan hingga kini tidak digunakan. Lantaran, jumlah penumpang belum memenuhi kuota untuk terbang.
Nganggurnya ekstra flight disampaikan, AM Lion Air Banjarmasin Agung Purnama. Dia mengungkapkan, dua penambahan jadwal penerbangan yang diajukan maskapai berlambang singa itu sampai saat ini tidak terisi. "Dua ekstra flight belum terisi sejak H+1 Lebaran sampai sekarang. Yakni, jurusan Semarang dan Surabaya," katanya.
Di Bandara Syamsudin Noor sendiri maskapai yang mengajukan ekstra flight hanya Lion Air, dengan tujuan Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. "Untuk yang ke Jogja selalu terisi," ungkap Agung.
Tidak terisinya dua ekstra flight, menurutnya lantaran jumlah penumpang pada mudik Lebaran kali ini mengalami penurunan, dibandingkan tahun lalu. "Penurunan penumpang Lion Air tercatat 40 persen," ujarnya.
Selain Lion Air, penurunan jumlah penumpang juga dialami maskapai Garuda Indonesia. Hal itu disampaikan GM Garuda Indonesia Banjarmasin, Prasetyo. "Iya ada penurunan penumpang, tapi memang karena ada pengurangan kapasitas dari Garuda," bebernya.
Penurunan penumpang juga diutarakan Communication dan Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Aditya Putra. Dia mengungkapkan, pada puncak arus mudik tahun ini jumlah penumpang berada di angka 11 ribu lebih, mengalami penurunan sekitar 10 persen dibandingkan 2018 lalu. "Dari awal, trennya memang sudah terlihat cenderung negatif dibandingkan tahun lalu," ucapnya.
Dia mengungkapkan, penurunan tren sudah terlihat sejak awal 2019. Ketika, sejumlah maskapai penerbangan menerapkan bagasi berbayar dan menaikkan harga tiket. "Jadi kemungkinan penurunan tren karena dua faktor itu," ungkapnya.
Hal senada sebelumnya juga disampaikan, General Manajer (GM) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Indah Preastuty. Dia menyebut pengguna jasa maskapai penerbangan selama 2019 mengalami penurunan sekitar 25 sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu.
"Biasanya jumlah penumpang setiap harinya mencapai kisaran 10 ribu orang. Saat ini tercatat hanya tujuh ribu orang saja perharinya," paparnya.
Dia juga menduga, penurunan jumlah penumpang terjadi diakibatkan oleh masih tingginya harga tiket pesawat. "Kami berharap dalam beberapa waktu ke depan harga tiket maskapai penerbangan bisa segera turun. Sehingga dapat menaikkan jumlah penumpang," pungkasnya.
Sumber: kalsel.procal.co