TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN INDONESIAKININEWS.COM - Cerita miris datang dari Jakarta, Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Seorang pera...
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN |
INDONESIAKININEWS.COM - Cerita miris datang dari Jakarta, Ibu Kota Negara Republik Indonesia.
Seorang perantau yang datang untuk mengadu nasib di Jakarta, ditipu oleh kakak kandungnya sendiri.
Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu bahkan tak makan selama dua hari terakhir di kota megapolitan Jakarta.
Beruntung, pria bernama Rohman (42) itu bertemu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang sedang meninjau arus mudik di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (6/6/2019) siang.
Rohman pun diajak makan bareng dan diberikan transport oleh Menteri Budi.
Awalnya Menteri Budi meninjau Terminal Kampung Rambutan Kamis siang.
Dalam aksi tinjauan tersebut, Budi Karya makan bareng 4 pengemudi dan satu penumpang yang ditemui sebelumnya di posko kesehatan.
Penumpang itu adalah Rohman. Ia hendak pulang ke kota kelahirannya di Banyuwangi, melalui Terminal Kampung Rambutan.
Baca: Real Madrid Sudah Beli Eden Hazard tapi Bingung Berikan Nomer Punggung untuk Pemain Barunya
Pada TribunJakarta.com, Rohman menceritakan dirinya tak makan selama 2 hari karena tertipu oleh kakak kandungnya bernama Soni.
Ia juga mengatakan baru mendapatkan makan hari ini saat bersama Budi Karya.
"Saya ketipu kakak. Saya sakit, sudah dua minggu batuk tidak berhenti, tenggorokan ini rasanya gatal tiap kali batuk. Saya telepon kakak yang di Cileungsi, katanya suruh datang saja. Dari kampung naik bus turun di Terminal Pulogebang, langsung naik ojek ke Cileungsi," ungkap Rohman, Kamis (6/6/2019).
"Ongkos saya sudah habis, telepon enggak bawa. Saya pinjam HP orang buat telepon kakak, dia cuma bilang enggak mau tahu saya disuruh pulang ke kampung lagi," ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Uang Rp 400 ribu yang dibawanya hanya tersisa Rp 15 ribu sehingga membuat dirinya harus hidup luntang-lantung tanpa makan selama dua hari terakhir.
Bahkan untuk tidur dirinya hanya beralaskan koran maupun kardus sisa.
"Saya enggak makan dua hari makanya tadi pas di posko dibilang darahnya rendah. Uang saya sisa Rp 15 ribu, cukup beli minum saja. Saya tidur juga di bawah kolong jembatan."
"Sampai pas malam takbiran itu saya nangis. Sedih saya ditipu seperti ini. Karma pasti ada, saya tetap ikhlas diperlakukan seperti ini. Dendam pun tidak. Saya sadar cuma orang susah, kakak saya kan orang kaya," sambungnya menahan tangis.
Bertemu Budi Karya merupakan hal tak terduga bagi Rohman. Menurutnya, melihat Budi Karya pun belum pernah, apalagi membayangkan bertemu.
Pertemuannya dengan Budi Karya merupakan hikmah di balik kesulitannya. Ia percaya selalu ada hikmah di balik kejadian yang menimpanya.
Selain itu, Rohman juga meminjam HP wartawan TribunJakarta.com untuk menghubungi keluarganya.
Nomor telepon istri yang diingatnya, langsung dihubungi.
"Halo mah, assalamualaikum. Aku ditipu mah. Terlantar aku di Jakarta. Tadi ditolongin Pak Menteri. Menteri Perhubungan namanya Budi Karya. Aku hari ini pulang," ujarnya menggunakan Bahasa Jawa.
Usai bertelepon, Rohman akhirnya merasa lega karena sudah memberikan kabar kepada istrinya tentang kondisinya.
Ia mengaku sudah 2 hari tidak memberikan kabar. Dan, baru hari ini bisa mengabari.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar warga yang datang ke ibu kota setelah musim Lebaran, mematuhi mekanisme dari Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengingatkan agar masyarakat yang hendak mengadu nasib ke Jakarta membawa surat-surat kependudukan yang lengkap.
Selain itu, diharapkan memiliki kepesertaan BPJS. Sehingga jika mengalami masalah kesehatan di Jakarta bisa tercover.
Terakhir, kata Anies, perantau yang mencoba peruntungan di Jakarta supaya memiliki keterampilan sehingga bisa turut menggerakkan perekonomian di ibu
sumber: medan.tribunnews.com