INDONESIAKININEWS.COM - Partai Gerindra menyebut masih memiliki peluang memasukkan nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta meski saat ini...
INDONESIAKININEWS.COM - Partai Gerindra menyebut masih memiliki peluang memasukkan nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta meski saat ini dua calon berasal dari PKS.
Kejadian itu bisa terjadi kalau paripurna pemilihan tidak kuorum selama dua kali.
"Lihat saja nanti kalau sudah mengarah mencapai paripurna pemilihan terus sekali itu tidak kuorum diberikan waktu 10 hari. 10 Hari selanjutnya nggak kuorum berarti ada pengajuan nama baru, berarti kan nggak diterima," ucap Ketua Fraksi Gerindra Abdul Ghoni, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Bila dua kali tidak kuorum, maka proses penentuan wakil gubernur bisa diulang.
Partai Gerindra bisa ikut mengusulkan, karena Partai Gerindra bersama PKS adalah partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2017-2022.
"Iya (proses) dari ulang lagi. Gerindra jadi bisa ikut mencalonkan, kan partai pengusung. Kalau partai pengusung itu kan punya hak yang sama," ucap Ghoni.
Ghoni yang juga anggota Pansus Pemilihan Wagub DKI Jakarta, menyebut aturan itu akan tertuang dalam tata tertib (tatib).
Jadi, saat dua kali paripurna tidak kuorum, maka harus diajukan calon baru.
"Iya harus baru. Nanti bakal tertuang di tatib. Aturannya begitu," ucap Ghoni.
Gerindra mengakui, untuk pemilihan kali ini, PKS mendapat jatah cawagub DKI Jakarta.
Mereka pun telah menyetor dua kader, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto.
Namun, jika tidak ada dua nama yang terpilih. Itu menjadi kesalahan PKS karena tidak bisa 'menjual' calon ke anggota DPRD.
"Iya betul jatah, tapi kan sudah kami berikan kesempatan dua kali pelaksanaan paripurna. Ini kan soal bagaimana PKS meyakinkan Dewan buat datang ke Paripurna. Kalau misalkan barang itu nggak laku dijual, ya cari lagi. Kan jarak antarparipurna itu 10 hari," sebut Ghoni.
Ghoni percaya Gerindra memiliki calon yang mumpuni untuk diajukan sebagai Cawagub.
Salah satunya adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.
"Ada bang Taufik, banyak lah. Bang Taufik layak, dia di organisasi dan politik sudah mumpuni. Dia mantan Ketua KPU DKI, sudah tahu dia lembah-lembah di DKI ini," ucap Ghoni.
Meski bakal ada pemilihan ulang, namun target pemilihan tidak akan molor. Sebelum periode DPRD 2014/2019 berakhir, akan ada wakil gubernur DKI Jakarta yang baru.
"Kami target sebelum lengser. Kalau nggak salah berakhirnya itu awal atau pertengahan September gitu. Dua bulan lagi," kata Ghoni.
sumber: detik.com