Instagram @isa_bajaj INDONESIAKININEWS.COM - Jarang tampil di televisi, kabar mengejutkan datang dari selebritis Agung Hercules. Agung...
Instagram @isa_bajaj |
INDONESIAKININEWS.COM - Jarang tampil di televisi, kabar mengejutkan datang dari selebritis Agung Hercules. Agung Hercules sedang berjuang penyakit gliobastoma stadium 4.
Dalam unggahan terbaru akun Instagram miliknya, @agunghercules88,Mira Rahayu istri Agung Hercules itu memposting foto terbarunya, Minggu (16/6/2019).
Di foto tersebut, tampak Agung Hercules makin kurus, tidak lagi kekar berotot dan tak lagi gondrong.
Para artis pun ramai-ramai mengirimkan doa dalam kolom komentar.
"Waaah kangen aku lho karo sampeyan. Bismillah cepet sembuh yooo.. Aamiin aamiin," tulis Imam Darto.
"Cepet sembuh," komentar Irfan Hakim.
"Semangat terus mas, cepat sembuh yaa, Amiin," kata Mbah Mijan.
"Semangat mas Agung.. cepet sembuh mas agung, Allah angkat penyakit mu,dan sehat seperti sedia kala ..Aamiin," tulis Natalie Sarah.
"Mas Agung kenapa?? Ya ampun Tuhan berkati dengan kesehatan Mas getwell soon ya," komentar Briana Simorangkir.
"Mas Aguuuuuuuung semangaaattt sembuh yaaaa.Amin Ya Allah, sarangheyoooo," ujar Chika Jessica.
"LOE HRS SEMBUH! LOE HRS ADU PANCO LAGI SAMA GUE!! HARUS BRO," kata Deddy Corbuzier.
"lama ga dengar kabar mu mas agung, ya ampunn kita doakan selalu , cepat sembuh yah mas agung , biar kembali aktifitas," kata Ratu Sikumbang.
Dikutip dari Tribunnews.com, komedian Bedu mengabarkan bahwa penyakit glioblastoma ini pertumbuhannya cepat.
“Sakit cancer (tumor) di otak kiri, Glioblastoma stadium 4,” kata Bedu saat dihubungi wartawan Tribunnews, Minggu (16/6/2019).
Menurutnya, glioblastoma telah menjalar dengan cepat di kepala Agung Hercules.
“Pertumbuhannya sangat cepat,” lanjut Bedu.
Bedu mengatakan, saat ini Agung Hercules masih dirawat di RSUD Kota Tangerang.
Diketahui, di kalangan medis, glioblastoma dikenal sangat agresif.
Bedu pun meminta semuanya mendoakan kesembuhan Agung Hercules.
“Doa yang terbaik semoga cepat sembuh agar Bisa kembali menghibur pemirsa di rumah Aamiin,” ujar Bedu.
Lantas apa itu Glioblastoma?
Dikutip dari laman American Brain Tumor Association, abta.org, glioblastoma (GBM) merupakan tumor kelas IV ganas, di mana sebagian besar sel tumor bereproduksi dan membelah pada waktu tertentu, Minggu (16/6/2019).
Tumor ini sebagian besar terdiri dari sel-sel astrositik abnormal, tetapi juga mengandung campuran dari berbagai jenis sel (termasuk pembuluh darah) dan area sel-sel mati (nekrosis).
Glioblastoma bersifat infiltratif dan menyerang daerah otak terdekat.
Mereka juga kadang-kadang dapat menyebar ke sisi yang berlawanan dari otak melalui serat koneksi (corpus callosum).
Sangat jarang glioblastoma menyebar di luar otak.
Gejala
Pasien dengan glioblastoma mengembangkan gejala dengan cepat karena efek massa dari tumor itu sendiri, atau dari cairan yang mengelilingi tumor (edema) yang menyebabkan pembengkakan otak lebih lanjut.
Sebagai contoh, gejala umum pada diagnosis terkait dengan peningkatan tekanan di otak (mual, muntah, dan sakit kepala parah yang biasanya lebih buruk di pagi hari).
Gejala glioblastoma dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Gejala peningkatan tekanan intrakranial
Disebabkan oleh tekanan yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor.
Gejala yang biasanya banyak terjadi adalah sakit kepala, muntah, papiledema (pembengkakan discus saraf optik ), perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan pergerakan maupun sensasi tubuh.
Gejala terlokalisasi
Lokasi gejala-gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena, menyebabkan tanda-tanda yang ditunjukkan adalah lokal, seperti pada ketidaknormalan sensori dan motorik, perubahan penglihatan dan kejang.
Karena fungsi-fungsi otak berbeda-beda di setiap bagiannya maka untuk mengindentifikasi lokasi tumor dapat ditentukan dari perubahan yang terjadi, seperti:
Tumor korteks motorik, Gejala dapat berupa gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang Jacksonian –gejala penyakit epilepsi yang dimula dari pada satu bagian tubuh tertentu.
Tumor lobus oksipital, menimbulkan gejala yang terkait pengelihatan seperti, hemianopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandangan, pada sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi penglihatan.
Pasien juga dapat mengalami gejala neurologis yang tergantung pada lokasi tumor (misalnya, kelemahan atau perubahan sensorik wajah, lengan atau kaki, kesulitan keseimbangan dan masalah neurokognitif / memori).
Presentasi umum lainnya termasuk kejang.
Pengobatan:
Glioblastoma mungkin sulit untuk diobati karena beberapa sel mungkin merespon dengan baik terhadap terapi tertentu, sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh sama sekali.
Karena itu, rencana perawatan untuk glioblastoma dapat menggabungkan beberapa pendekatan.
Langkah pertama dalam merawat glioblastoma adalah prosedur bedah untuk membuat diagnosis, untuk mengurangi tekanan pada otak, dan untuk menghilangkan tumor sebanyak mungkin dengan aman.
Glioblastoma adalah difus dan memiliki tentakel seperti jari yang menyusup ke otak, yang membuatnya sangat sulit untuk dihilangkan sepenuhnya.
Ini terutama ketika tumor tumbuh di dekat daerah penting otak yang mengontrol fungsi seperti bahasa dan gerakan / koordinasi.
Radiasi dan kemoterapi digunakan untuk memperlambat pertumbuhan tumor residual setelah operasi dan untuk tumor yang tidak dapat dihilangkan dengan operasi.
Perawatan tambahan seperti inhibitor angiogenesis dapat digunakan untuk tumor yang berulang atau yang tidak responsif sebagai agen lini kedua.
Tumor Treating Fields (TTFields) mungkin juga ditawarkan terutama untuk tumor yang berulang pada orang dewasa.
Sekitar 1 dari 5 tumor yang dimulai di otak adalah glioblastoma. Laki-laki cenderung lebih banyak daripada perempuan.
Kesempatan untuk mendapatkan kanker lebih besar seiring berjalannya usia.
Risiko Glioblastoma
Tumor glioblastoma seringkali ganas atau maligna. Terdapat 4 stadium tumor, artinya kanker ini dapat berkembang cepat dan menyebar dengan cepat.
Tumor glioblastoma membuat suplai darahnya sendiri, untuk membantu jaringan-jaringan tumor bertumbuh. Mudah bagi jaringan kanker untuk menginvasi jaringan otak yang sehat.
Sumber: wartakota.tribunnews.com