Foto/Twitter/Dok INDONESIAKININEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meralat capaian pihaknya dalam pemilihan umum...
Foto/Twitter/Dok |
INDONESIAKININEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meralat capaian pihaknya dalam pemilihan umum.
Perolehan suara mengalami penurunan dari klaim sebelumnya di kisaran 62 persen.
"Per hari ini C1 pak Djoko Santoso berikan update paslon 02 di C1 yang sudah dikumpulkan BPN ada di posisi 58 persen," ujad Sandi di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 6 Mei 2019.
Ia tidak menampik Prabowo Subianto memang mendapat informasi soal elektabilitas 62 persen.
Sandi membantah Prabowo fanatik pada persentase itu.
Sebab pihaknya hanya menunjukkan sikap untuk menghormati informasi tersebut.
Terkait tuduhan 'setan gundul' dari Wasekjen Demokrat Andi Arief, Sandi tidak ingin berspekulasi.
Ia meminta Andi mengungkap siapa sosok 'setan gundul' yang dimaksud.
"Kalau ada tuduhan si setan gundul ini ya kita cari siapa si setan gundul," kata Sandi.
Ketua divisi advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyinggung soal data kemenangan 62 persen. Menurutnya hal itu mustahil diraih calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Karena menurut analisisnya Andi Arief, tidak mungkin Prabowo menang 62 persen. Dia (Andi) membandingkan dengan kemenangan (Susilo Bambang Yudhoyono) SBY di 2009 ya," ujar Ferdinand saat dihubungi, Senin, 6 Mei 2019.
Menurut dia, saat itu Ketua Umum Partai Demokrat tersebut memenangkan pemilu presiden di seluruh Pulau Jawa dan Sumatera.
Dengan perolehan itu, SBY yang berpasangan dengan Boediono hanya bisa mengantongi 60 persen keterpilihan.
"Nah sekarang Prabowo di sebagian besar Jawa kalah, bagaimana mungkin ceritanya bisa menang 62 persen," ujar Ferdinand.
Sumber: medcom.id