INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok atau BTP ternyata memiliki peranan dalam mengamankan suara calon presiden da...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok atau BTP ternyata memiliki peranan dalam mengamankan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan langsung mantan staf Ahok, Ima Mahdiahh kepada TribunJakarta.com.
Awalnya Imah Mahdiah yang juga merupakan calon legislatif DPRD DKI Jakarta mengatakan komunikasinya dengan Ahok tetap berjalan lancar meski mantan suami Veronica Tan itu pergi liburan ke Jepang.
"Kita masih sering komunikasi meski bapak di luar negeri," ucap Ima Mahdiah kepada TribunJakarta.com, Rabu (1/5/2019).
Ima Mahdiah mengaku selalu menyampaikan beragam informasi yang terjadi kepada Ahok.
"Kami juga sampaikan hari ini ada info ada, bapak tanya ini siapa. Jadi kita enggak benar-benar putus kontak. Enggak mesti juga komunikasi sampai benar-benar menunggu dia pulang (dari Jepang)," tutur Imah Mahdia.
Ima Mahdiah kemudian membeberkan peranan Ahok dalam mengawal suara Jokowi-Maruf Amin.
Ahok rupanya memberikan semangat kepada saksi-saksi penjaga suara Jokowi-Maruf Amin di Jakarta khususnya Barat melalui video.
Pasalnya menurut Imah Mahdia pekerjaan sebagai saksi pemilu sangatlah berat dan membutuhkan motivasi.
Imah Mahdia menjelaskan para saksi itu bekerja mulai dari jam 9.00 WIB sampai 02.00 dini hari.
Tak cuma mengawal suara Jokowi-Maruf Amin saksi tersebut juga mengawasi perhitungan suara milik Ima Mahdiah.
"Saya minta video dari bapak karena saksi dari kecamatan kan kerjanya berat. Dari jam sembilan pagi sampai jam dua untuk jagain suara Jokowi-Amin dan suara aku di Jakarta Barat," jelas Ima Mahdiah.
Ima Mahdiah mengatakan sebagian besar saksi tersebut adalah pendukung militan Ahok.
Ia mengungkapkan setelah mendapatkan video penyemangat dari Ahok, para saksi tersebut kembali giat mengawal perhitungan suara.
"Para saksi ini kebanyakan Ahokers. Ada di antara mereka yang kecewa Pak Ahok 2014 enggak terpilih lagi, terus jadi saksi Jokowi- Maruf Amin dan saya sampai tingkat kecamatan di Jakbar.
Setelah mendapat video dari Pak Ahok mereka mulai semangat lagi. Videonya saya naikin di Instastory saya kemarin," tutur Ima Mahdiah.
Ima Mahdiah kemudian menceritakan sempat terjadi peristiwa mengecewakan saat rekapitulasi suaranya di tingkat kecamatan di Jakarta Barat.
Ia mengaku perolehan suaranya ditulis tak sesuai dengan lembar C1.
"Ada beberapa kejadian saat rekapitulasi suara saya di tingkat Kecamatan. Kayak misalkan suara saya itu tertulis 20, suara di dekat saya 0. Dan saksi harus pelototi. Eh tiba-tiba suara sebelah saya 22," tulis Ima Mahdiah.
Ima Mahdiah juga menceritakan saksinya dan Jokowi-Maruf Amin hanya diberikan makan siang saja.
Walau begitu menurut Ima Mahdiah mereka sangat bersemangat dalam mengawal perhitungan suara.
"Walaupun kita cuma kasih mereka para saksi makan siang mereka semangatnya semangat 45.
Jadi di Jakbar ini ada lima kecamatan. Tapi banyak teman-teman saya kirim makan untuk para saksi di lima kecamatan. Kita juga sering ingatkan jangan lupa makan. Kita kasih tahu untuk jaga kesehatan.
Saksi saya shift-shiftan. Saya punya dua lapis," jelas Ima Mahdiah.
sumber: tribunnews.com