Foto: Dok. DPR RI INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai bahwa mereka yang berunjukrasa pada 21 dan 22 Mei 2019 mer...
Foto: Dok. DPR RI |
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai bahwa mereka yang berunjukrasa pada 21 dan 22 Mei 2019 merupakan masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya.
Mereka yang berunjukrasa bukanlah demonstran bayaran.
"Saya melihat apa yang terjadi kemarin itu memang masyarakat kok yang datang menuntut haknya ya. Bukan dikerahkan, bukan dibayar, karena mereka mempunyai sikap. Masyarakat sekarang ini kan masyarakat yang lebih kritis," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (27/5/2019).
Menurut nya aksi unjukrasa masyarakat tersebut dipicu informasi yang diterima.
Sekarang ini menurutnya masyarakat lebih kritis, karena informasi yang beredar di masyarakat tidak terbatas.
"Kalau mendapat informasi kan informasi yang datang langsung di Hp mereka dalam genggaman tangan mereka, sehingga reaksinya tentu berbeda-beda. Kalau zaman dulu kan info sangat terbatas, televisi saja cuma ada satu ya kan. Bahkan kalau ada swasta paling nambah satu atau dua. Tidak ada informasi yang lain, kalau sekarang info itu betul-betul tidak terbatas. Sehingga respons masyarakat juga berbeda-bea. Saya kira ini yang kita lihat," katanya.
Fadli mengatakan bahwa hanya cara berpikir model lama, yang setiap ada aksi, selalu dicurigai adanya pihak ketiga.
Cara berpikir tersebut muncul ketika informasi sangat terbatas.
"Kita jangan cara berpikirnya kaya zaman dulu dong. Kita ini sudah ada di negara demokrasi. Kalau dulu sebentar-bentar itu ada pihak ketiga. Sekarang apa? Pihak ketiga itu siapa?" pungkasnya.
sumber: Tribunnews.com