INDONESIAKININEWS.COM - Akun Twitter Dahnil Anzar memposting video ketika diadang sejumlah anggota Brimob Dahnil Anzar, Sudirman Said...
INDONESIAKININEWS.COM - Akun Twitter Dahnil Anzar memposting video ketika diadang sejumlah anggota Brimob
Dahnil Anzar, Sudirman Said dan Said Didu tak diperbolehkan berjalan menujuk ke lokasi demo di Bawaslu, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat
Dahnil Anzar dan Sudirman Said berkukuh menanyakan alasan mengapan rombongannya tak diperbolehkan melintas di jalan tersebut untuk menujuk elokasi demo di Bawaslu
"penjelasannya apa kenapa tidak boleh masuk sini ? eh ditanya gak bisa menjelaskan," kata Sudirman Said pada seorang anggota Brimob di video postingan akun Twitter Dahnil Anzar
Anggota Brimob tersebut kemudian mempersilahkan Sudirman Said, Dahnil Anzar dan Said Didu untuk melintas di jalan lain
"silahkan silahkan," kata anggota Brimob
"lho saya nanya," kata Sudirman Said
"gak penjelasannya pak," kata Dahnil Anzar
Sudirman Said dan Dahnil Anzar berkukuh untuk meminta penjelasan mengapa tak boleh melintas di jalan tersebut
"kenapa tidak boleh masuk sini, kasih penjelasan," kata Sudirman Said
"silahkan pak lewat sini," timpal anggota Brimob
"bukan, kami tau jalannya," jawab Dahnil Anzar
Sudirman Said tetap kekeuh ingin mendapat penjelasan dari anggota Brimob tersebut
"nih nih, liatin nih, anda perwira kan ?" tanya Sudirman Said
"monggo pak, monggo," jawab anggota Brimob
"tidak bisa menjelaskan kepada masyarakat tidak bisa masuk hanya bolak balik monggo lewat sini tapi saya tanya kenapa tidak boleh masuk tidak bisa menjawab," kata Sudirman Said
Sementara itu Dahnil Anzar terlihat hanya melempar senyum sambil melipat kedua tangannya di dada
"monggo, monggo pak," kata anggota Brimob
"kita disini ajalah," kata Sudirman Said
"oh yaudah ga apa-apoa kami persilahkan," kata anggota Brimob
"perwira ditanya tidak bisa menjelaskan, silahkan aja nih, ini negara apa ini," keluh Sudirman Said
Sudirman Said sampai menanyakan nama dari anggota Brimob tersebut
Malahan Sudirman Said juga menyinggung soal sumber dana pembelian senjata yang dipegang oleh anggota Brimob
"siapa namanya tuh, pak pak, pak Hesti tau ga dari mana senjata semua ini dibeli ? dari mana ?
dari pajak dikumpulkkan, dimasukkan uang negara dipakailah untuk membiayai kita semua, tapi bapak menghalangi orang gimana ?
tidak ada penjelasan, kalau ad apenjelasan yang masuk akal saya terima," kata Sudirman Said
Lewat keterangan postingannya, Dahnil Anzar menulis kronologi dari pengadangan tersebut
"Pak @sudirmansa1d dan saya, atas nama pribadi sbg warga negara berencana ikut bergabung bersama warga yg menggunakan hak konstitusionalnya menyampaikan aspirasi di Jalan Thamrin depan Bawaslu,
namun sayangnya kami tidak bisa masuk menuju jalan Thamrin, kami diberhentikan," tulis akun Dahnil Anzar
Pak @sudirmansa1d dan saya, atas nama pribadi sbg warga negara berencana ikut bergabung bersama warga yg menggunakan hak konstitusionalnya menyampaikan aspirasi di Jalan Thamrin depan Bawaslu, namun sayangnya kami tidak bisa masuk menuju jalan Thamrin, kami diberhentikan. pic.twitter.com/3CEAa0oTRa— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 21 Mei 2019
Melansir Kompas.com, Kepolisian berencana kembali menutup ruas jalan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu), Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019).
Pasalnya, kemungkinan massa akan berkumpul kembali di depan Bawaslu.
"Ya ada kemungkinan besok ditutup lagi karena diprediksi akan terjadi penumpukkan massa. Maka, rekayasa arus lalu lintas tetap dipersiapkan besok," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).
Untuk rekayasa jalan, lanjutnya, kepolisian sudah mempersiapkannya secara maksimal.
Skenario mengantisipasi penumpukkan massa dalam jumlah besar juga akan dilakukan.
Adapun untuk massa yang berkumpul di Bawaslu hari ini, seperti diungkapkan Dedi, sedang diupayakan pembubaran massa dengan cara persuasif.
"Untuk hari ini mereka (massa) meminta sampai dengan berbuka puasa lalu sholat maghrib. Setelah itu mereka bubar dan kembali ke daerah masing-masing, sekarang sih tinggal sebagian kecil ya," jelas Dedi.
sumber: tribunnews.com