INDONESIAKININEWS.COM - CAD kuartal I-2019 sudah sebesar US$ 6,9 miliar atau setara 2,6% PDB, lebih dalam ketimbang kuartal I-2018 yang...
INDONESIAKININEWS.COM - CAD kuartal I-2019 sudah sebesar US$ 6,9 miliar atau setara 2,6% PDB, lebih dalam ketimbang kuartal I-2018 yang hanya 2,01% PDB.
saat neraca perdagangan defisit, apalagi sangat parah, maka transaksi berjalan akan semakin terbebani.
Selanjutnya, rupiah yang sudah sangat lemah kemungkinan akan terus anjlok.
Atas hal tersebut, ekonom memperkirakan rakyat ekonomi menangah kebawah menjadi korban utama.
Dengan lemahnya rupiah, komoditas sehari-hari seperti bawang putih, kedelai sebagai bahan baku tempe, cabai dan pangan yang mayoritas impor akan semakin mahal.
Selain itu, transportasi yang mayoritas BBM-nya di impor akan semakin mahal.
Terakhir, karena belum mampu membeli rumah secara cash, rakyat kecil memiliki kecenderungan kredit rumah.
Saat suku bunga acuan BI sedang tinggi, maka dampak yang paling terasa ke masyarakat awam adalah bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang relatif tinggi.
Apa iya mau menggantungkan nasib kepada bangsa lain?
Sumber: CNBC Indonesia, diadabtasi