IndonesiaKiniNews.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI melakukan pengadaan 2.640 tong sampah garbage bin merek Weber ukuran 660 liter. Dana yan...
IndonesiaKiniNews.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI melakukan pengadaan 2.640 tong sampah garbage bin merek Weber ukuran 660 liter. Dana yang dianggarkan untuk pengadaan ini tidak sedikit, yakni sekitar Rp9.581 miliar.
Sontak, pengadaan tong sampah ini ramai dibahas. Awalnya, informasi tentang tong sampah ini berasal dari gambar screenshot e-katalog LKPP. Meski begitu, Dinas LH DKI Jakarta membeberkan alasan pembelian tong sampah buatan Jerman itu. Tong sampah itu, menurutnya, bagian dari modernisasi pengumpulan sampah di Jakarta agar sejajar dengan kota-kota maju.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, menggatakan saat ini pihaknya sedang memangkas tahapan pengumpulan sampah secara tradisional.
Menurut Adji, untuk jalur pengumpulan sampah yang sudah dilalui truk sampah jenis compactor atau truk sampah tertutup yang dilengkapi mesin press sampah, maka lokasi-lokasi tersebut akan disediakan tong sampah 660 liter made in Jerman ini. Warga di lokasi tersebut dapat meletakan sampah di tong sampah.
“Ilustrasinya satu orang di Jakarta rata-rata menghasilkan 2-3 liter sampah per hari. Satu tong sampah jenis ini dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara 70 Kepala keluarga,” sebut Adji dalam keterangan resminya, Minggu (3/6/2018).
“Ketika jadwal pengangkutan garbage bin, petugas dapat mendorong bin beroda ini ke lokasi truk compactor dan mengaitkan ke kait hidroliknya, maka sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. Persis seperti di negara-negara maju,” imbuh dia.
Sementara itu, kata dia, ada juga jalur pengumpulan sampah yang masih menggunakan gerobak atau gerobak motor. Di jalur tersebut, tong sampah beroda 660 liter diletakkan di TPS.
“Lokasi-lokasi permukiman padat yang jalannya sempit dan tidak dapat dilayani oleh truk compactor atau truk besar lainnya, maka sampah dari rumah-rumah di lokasi tersebut dikumpulkan oleh petugas gerobak motor ataupun tukang gerobak ke TPS,” ujarnya
Adji menilai, selama ini sampah di TPS didumping secara terbuka. Menurutnya, sampah-sampah di TPS akan diwadahi di garbage bin, sehingga tertutup untuk menghindari bau yang menyebar, berkembangbiaknya lalat, dan binatang vektor penyakit lainnya.
“Tahun ini, Ibukota juga menjadi tuan rumah Asian Games, sesuai pesan Pak Gubernur dan Pak Wagub, kita harus menjadi tuan rumah yang baik dan kita harus menorehkan catatan sejarah, salah satunya yang menjadi fokus kami di DLH ada memodernisasi dan meningkatan layanan pengelolaan sampah,” jelas Adji.
Sumber: jarrak.id