Tangkapan layar liputan khusus kumparan.com yang berlabel 'Menjinakkan Rizieq'. IndonesiaKiniNews.com - TIM Pembela Aktivis dan Ul...
IndonesiaKiniNews.com - TIM Pembela Aktivis dan Ulama (TPUA) akan melaporkan situs berita online kumparan.com dan seorang jurnalisnya yang bernama Prabarini Kartika ke Bareskrim Polri.
Keduanya akan dilaporkan terkait pemberitaan yang diduga memuat unsur penghinaan terhadap Rizieq Shihab.
Kumparan.com dan Prabarini Kartika dibully habis-habisan setelah akun Instagram @ sr23_official mengunggah sebuah postingan pada Senin (28/5/2018).
"Jadi ini salah satu wartawan @kumparancom (@kartikaerin) didikannya Ade Armandongo. Wajar nyinyir dan benci banget sama ulama," tulis akun tersebut dengan menampilkan kartu pers salah satu wartawan kumparan.com.
Status tersebut diduga berkaitan dengan artikel yang dimuat kumparan.com mengenai liputan khusus yang berlabel 'Menjinakkan Rizieq'.
TPUA menilai kumparan.com dan oknum wartawannya diduga telah melakukan penghinaan terhadap ulama.
Seperti yang terdapat dalam artikel yang berjudul 'Rizieq Pulang Usai Semua Kasus SP3' yang diterbitkan pada Senin (28/5/2018) pukul 12.00 WIB dan label 'Menjinakkan Rizieq'.
Menurutnya, wartawan dan media seharusnya menjembatani segala persoalan secara netral bukan memperuncing situasi dan keadaan di tengah sensitivitas isu sara yang sedang tinggi.
Wartawan tidak boleh bernaluri dalam memberitakan.
"Kata-kata menjinakkan itu pantasnya untuk sesuatu yang negatif seperti binatang, bom dan sebagainya. Sangat tidak pantas digunakan untuk seorang ulama besar seperti Habib Rizieq. Selain itu pemilihan kata dan gaya pemberitaannya cadas sekali, kasar. Seolah-olah Habib Rizieq sebegitu buruknya," ujar Elida Netty kepada Warta Kota, Senin (28/5/2018).
Oleh sebab itu, TPUA meminta Kumparan dan oknum wartawannya segera mempertanggungjawabkan dan mengklarifikasi artikel tersebut sebelum dibawa ke jalur hukum.
"Kami TPUA tetap akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan membuat laporan ke Bareskrim Polri. Mungkin besok (Selasa), oh iya besok tanggal merah, libur, mungkin Rabu," tutur Ketua Umum TPUA Eggy Sudjana.
TPUA mengimbau agar umat Islam dan para ulama tidak terpancing emosinya karena tulisan tersebut.
Untuk para jurnalis terutama bagi pemula dan media juga diminta agar berhati-hati dalam menulis dan menerbitkan berita yang memiliki sensitivitas tinggi karena dapat memancing keributan, pertikaian, bahkan perpecahan.
Di akun Instagram @sr23_official yang memiliki lebih dari 30.000 pengikut, netizen juga mengecam keras pemberitaan yang diduga menghina ulama ini.
Hingga Senin (28/5/2018) pukul 23.30 WIB, unggahan tersebut sudah mendapatkan 1.066 suka dan 128 komentar dari netizen.
@kemal_jak: kagak ada adab nya lu sama ulama. Sekolah tinggi" di ajarin buat benci ulama. Tobat lu sebelum ajal menjemput @kartikaerin.
@kdramalover1992: Ya ampuun sebagai alumni sd dan smp yang sama saya merasa sedih ada yang macam ini.
@a279444: @kartikaerin anda pikir anda hebat ya? Lo cuma tampang dan pikiran yang ditunjukin mendingan lebih baik mulut yang ditutup.. Biar tidak terlihat lo anda itu harus banyak belajar, belajar menghargai.
@deltaindiakiloalpha: Judul beritanya provokatif banget dah..
@aan_zie: Tenggelamkan
@_rgl11:Pasti akan kena batunya
sumber: tribunnews.com