Mohamad Irfan Bahri, korban begal yang serang balik pembegal hingga tewas. Warta Kota/Muhammad Azzam IndonesiaKiniNews.com - Mohamad Irfan ...
Mohamad Irfan Bahri, korban begal yang serang balik pembegal hingga tewas. Warta Kota/Muhammad Azzam |
IndonesiaKiniNews.com - Mohamad Irfan Bahri alias MIB (19) korban begal di jembatan Summarecon Kota Bekasi yang menyerang balik pembegal hingga tewas ternyata sedang berlibur di Bekasi.
Irfan sapaan akrab Mohamad Irfan Bahri tengah berkunjung ke rumah pamannya di Jalan Agus Salim RT 04 RW 07 Kelurahan Bekasi Jaya, kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pemuda berusia 19 tahun itu selama ini tinggal di Kabupaten Pamekasan Madura.
Dia sudah sejak lima hari sebelum puasa berada di Kota Bekasi.
Irfan juga merupakan santri di Pondok Pesantren Darul Ulum Bandungan Kabupaten Pemekasan, Madura.
"Iya sudah sejak lima hari sebelum puasa saya sudah di rumah paman di Kota Bekasi. Soalnya pesantren libur selama Ramadan, jadi saya milih liburan disini (Kota Bekasi),"tutur Irfan saat ditemui Warta Kota di kediaman pamannya, Jalan Agus Salim RT 04 RW 07 Kelurahan Bekasi Jaya, kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/5/2018).
Irfan menceritakan sebelum kejadian pembegalan yang dialaminya. Pada Selasa (22/5) usai sholat tarawih, ia bersama sepupunya Achmad Rafiki (AR) dan teman sekampungnya jalan-jalan ke Alun-alun Kota Bekasi, disana ia sampai pukul 11.00 malam.
Teman sekampungnya yang lainnya pulang, ia dan AR yang penasaran lanjut ke Land Mark Kota Bekasi disana ia nongkrong dan berfoto-foto.
Irfan yang masih penasaran sebab baru kedua kalinya, ia liburan ke Kota Bekasi, mengajak AR sepupunya untuk berfoto di jembatan Summarecon.
"Iya jembatan Summarecon itu kan terkenal tuh, selama ini saya cuma lihat di medsos aja. Jadi saya penasaran mau foto disana (jembatan Summarecon). Yauda abis itu sekitar pukul 12.00 tengah malam saya foto-foto,"kata Irfan.
Lanjut Irfan, ia langsung berfoto dengan sepupunya di Jembatan Summarecon yang menjadi ikon Kota Bekasi itu.
Saat sedang berfoto, datanglah dua orang AS dan IY. AS langsung menghampiri Achmad Rafiki meminta handphone. Tak kunjung diberikan akhirnya AS mengeluarkan celurit dalam balik jaketnya.
"Itu sudah hari Rabu dini hari, posisi saya sama sepupu ya sekitar tiga meter, karena kan memang saling bergantian foto. Sepupu saya kena sedikit sabetan celurit, karena hp nya langsung diberikan,"ucapnya.
Setelah ke sepupunya, lanjut Irfan. AS kemudian menghampirinya dan juga meminta telepon genggamnya. AS juga mengancam dengan celurit dan mengayunkan celuritnya ke atas. Namun, ia berhasil menangkis dan merebut celurit dari tangan pelaku.
"Iya pas pelaku mengangkat celurit ke atas, saya reflek saja menangkisnya, dan saya tendang kaki pelaku sampai terjatuh, langsung saya rebut celuritnya dan balas bacok pelaku, dan saya ambil HP milik sepupunya ditangan pelaku,"ujarnya.
Usai memberikan handphonenya, pelaku kabur. Sedangkan Irfan dan sepupunya yang penuh dengan luka bacok langsung mencari Klinik terdekat.
"Abis itu saya cari klinik buat obati luka bacokan. Usai diobati di klinik, saya dijemput pamannya, langsung membuat laporan di Polres Metro Bekasi, pada Rabu (23/5/18) pukul 04.00 subuh.
Irfan mengungkapkan, apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk membela diri, karena nyawanya terancam.
"saya khawatir saat saya dan sepupu diancam pakai celurit. Saya cuman mikir kalau saya engga ngelawan saya bakal mati ,"paparnya.
Akibat kejadian itu, Irfan mengalami enam luka bacokan, di punggung, tangan, pelipis, sama paha. Sementara itu sepupunya Achmad Rafiki mengalami satu luka bacokan di punggung.
Sementara pelaku begal, AS yang diserang balik Irfan tewas usai mendapat perawatan di RS Anna Media dan temannya IY saat masih mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati dengan mengalami luka bacokan di bagian kepala dan punggung.
sumber: tribunnews.com