IndonesiaKiniNews.com - Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menolak permohonan banding Buni Yani dalam kasus UU ITE. Jaksa dan Buni Yani menemp...
IndonesiaKiniNews.com - Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menolak permohonan banding Buni Yani dalam kasus UU ITE.
Jaksa dan Buni Yani menempuh jalur kasasi.
"Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas I A Khusus tanggal 14 Nopember 2017 Nomor: 674/Pid.Sus/2017/PN.Bdg yang dimintakan banding tersebut," demikian dilansir PN Bandung, yang dikutip detikcom, Selasa (22/5/2018).
Putusan itu diketuk oleh ketua majelis Muchtadi Rivaie, dengan anggota Achmad Sobari dan Heri Supriyono. Atas vonis itu, baik jaksa ataupun terdakwa sama-sama sedang mengajukan kasasi.
"Tanggal pengiriman berkas kasasi 4 April 2018," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Buni Yani divonis 18 bulan penjara. PN Bandung menyatakan Buni terbukti melanggar Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hakim menyebut Buni terbukti mengunggah video berdurasi 30 detik berisi potongan pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan tambahancaption, sedangkan video asli dari pidato Ahok berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik.
Buni melakukan perbuatannya itu pada Kamis, 6 Oktober 2016 pukul 00.28 WIB, di kediamannya di Cilodong.
Hakim menyebut Buni terbukti mengunggah video berdurasi 30 detik berisi potongan pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan tambahancaption, sedangkan video asli dari pidato Ahok berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik.
Buni melakukan perbuatannya itu pada Kamis, 6 Oktober 2016 pukul 00.28 WIB, di kediamannya di Cilodong.
Sedangkan video asli pidato Ahok di-posting oleh Diskominfomas DKI Jakarta pada 28 September 2016 di akun resmi YouTube Pemprov DKI
Sumber: detik.com