IndonesiaKiniNews.com - Nama mantan narapidana teroris, Sofyan Tsauri menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat usai dituding menjadi inte...
IndonesiaKiniNews.com - Nama mantan narapidana teroris, Sofyan Tsauri menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat usai dituding menjadi intel polisi oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shhihab.
Sebelumnya, tudingan tersebut dilontarkan oleh Rizieq dalam sebuah video berdurasi 5 menit 35 detik.
Salah satu tudingan Rizieq menyebutkan bahwa Sofyan Tsauri merupakan seorang intel polisi yang menyusup ke FPI karena telah mengajak 10 anggota FPI untuk ikut pelatihan militer di Aceh.
Pada tahun 2010 silam, terjadi baku tembak antara anggota Brimob dengan Densus 88 di tempat 10 anggota FPI Aceh berlatih.
Usai baku tembak, Sofyan yang merupakan bekas anggota polisi dituding meninggalkan Aceh dan merupakan dalang timbulnya baku tembak di lokasi pelatihan.
Rizieq sebagai saksi menyebut Sofyan membujuk 10 anggota FPI berlatih dan sempat membawanya ke Depok untuk dilatih menembak di lapangan tembak Mako Brimob Depok.
Menurut Rizieq, diboyongnya 10 anggota FPI ke Depok itu tidak direstui oleh pihak FPI Pusat.
Kini, Sofyan Tsauri membantah tuduhan tersebut bahkan mengancam Rizieq.
Sofyan memberikan waktu seminggu terhadap Rizieq untuk mengajukan permintaan maaf.
"Kalau tidak ada niat baik saya akan melaporkan ke Polisi, saya kasih waktu satu pekan. Karena saya dan keluarga merasa terancam," ujar Sofyan dikutip dari Tribunnews.com.
Sofyan mengelak tuduhan yang menyebutkan dirinya sebagai seorang anggota brimob, dirinya mengakui hanya sebagai mantan anggota Sabhara yang berdinas di Depok.
"Saya bukan anggota Brimob tapi Shabara. Saya dituduh lahirkan memproduksi terorisme memang saya terpapar juga," katanya.
Merasa Dirugikan
Sofyan mengakui dirinya dirugikan dalam berbagai hal atas video Rizieq.
Salah satu kerugiannya adalah saat ditolak berdakwah guna menyangkal paham terorisme di republik ini.
"Akibat ceramah Rizieq saya merasa dirugikan, banyak masjid yg sudah kontrak dengan saya mendadak dibatalkan, bahkan di group-group whatsapp saya dikeluarkan," tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan jika selama ini keluarganya turut merasa terancam akibat adanya video yang beredar.
"Kalau tidak ada niat baik saya akan melaporkan ke Polisi, saya kasih waktu satu pekan. Karena saya dan keluarga merasa terancam," ujar Sofyan.
Track Record Sofyan Selama di Polri
Nama asli Sofyan Tsauri adalah Muhammad Sofyan Tsauri.
Sofyan bergabung menjadi anggota Polri Bintara setelah lulus SPM di Lido, Jawa Barat tahun 1998.
Perjalanan Sofyan Tsauri di jaringan teroris pun bermula saat dirinya dikirim oleh Polresta Depok ke Aceh dalam merangka Operasi Perintis tahun 2002.
Pada saat di Aceh itu lah ia bertemu dengan Aman Abudrahman.
Sofyan yang tergabung dalam jaringan Al Qaeda Asia Tenggara, memiliki peran sebagai pemasok senjata teroris di Aceh dan kerap membaca buku Aman Abdurahman.
Sebelum diberhentikan dengan tidak hormat dari Instansi Kepolisian, Sofyan pernah menjadi buronan dan beberapa kali berhasil lolos dari pengejaran polisi.
Pelariannya terhenti setelah dirinya ditangkap Densus 88 di Bekasi pada Maret 2010 silam dan menjalani masa kurungan selama 6 tahun lantaran mendapat remisi.
Klarifikasi Polri
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan jika selama ini Sofyan tidak pernah melatih dan menyebarkan bibit teroris saat masih aktif menjadi anggota polisi.
"Justru dia desersi dipecat dari kepolisian karena terpengaruhi pemikiran radikal terorisme," katanya.
Setelah dipecat dari kepolisian tahun 2009, ia mengaku hanyalah warga sipil biasa.
Sumpah Mubahalah
Selain menempuh langkah hukum, Sofyan juga mengajak Rizieq dan pihak lain yang melakukan tudingan untuk melakukan sumpah mubahalah.
"Saya mengajak kepada istri saya, anak-anak saya dan diri saya. Saya mengajak Mubahalah kepada Habib Rizieq Syihab dan kepada pihak siapa saja yang menuduh saya bahwa saya intelejen. Bahwa saya adalah rekayasa, bahwa ini adalah tuduhan zalim yang nanti kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT," tegas Sofyan.
sumber: tribunnews.com