IndonesiaKiniNews.com - Partai Bulan Bintang (PBB) menyambut positif keputusan Presiden Joko Widodo merekrut mantan kader partainya, Ali Mo...
IndonesiaKiniNews.com - Partai Bulan Bintang (PBB) menyambut positif keputusan Presiden Joko Widodo merekrut mantan kader partainya, Ali Mocthar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden.
Dipilihnya Ali Muchtar Ngabalin oleh Jokowi sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan mengejutkan banyak pihak.
Sebab, mantan kader Partai Bulan Bintang (PBB) itu sebelumnya dikenal sangat ‘memusuhi’ Joko Widodo.
Ia juga pernah menjadi salah satu tim sukses Prabowo Subianto di Pilpres 2014 lalu.
Saat ini, Ali Muchtar Ngabalin menjadi kader Partai Golkar sebagai Ketua Bidang PP Wilayah Sulawesi II.
Menanggapi hal itu, Kabid Pemenangan Presiden PBB, Sukmo Harsono menyebut keputusan presiden itu berkaitan dengan kebijakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Hal itu terkait dengan rilis daftar 200 nama mubaligh tepercaya Kementerian Agama beberapa waktu lalu.
Demikian diungkap Sukmo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/5/2018).
“Masuknya Ali Mocthar Ngabalin bagian dari cara pak Jokowi mengantispasi kegagalan pola komunikasi Menteri Agama,” ujar dia.
Sukmo menambahkan, Menag Lukman beralasan, sering diminta rekomendasi nama mubaligh dari masyarakat.
Rilis tersebut diklaim Menag Lukman hanya bersifat sementara. Tapi publik menilai sebaliknya.
“Rilis 200 mubaligh justru seolah-olah membuat klarifikasi ada ulama plat merah-plat hitam,”
“Pernyataan menag itu yang membuat posisi Jokowi semakin tidak nyaman,” ujar Sukmo.
sumber: pojoksatu.id