IndonesiaKiniNews.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyoroti soal relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pantaua...
IndonesiaKiniNews.com -Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyoroti soal relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (6/5/2018).
Awalnya, Fahri Hamzah mengungkapkan apabila Pilpres 2019 mendatang akan banyak kejutan.
Diantaranya adalah calon yang tidak dapat tiket.
Menurut Fahri Hamzah, hal itu lantaran banyak yang janji tapi tidak ditepati.
@Fahrihamzah: Pilpres yang akan datang akan banyak kejutan.
Di antaranya adalah incumbent Gak dapat tiket.
Alasan pertama sudah saya ungkapkan soal terlalu banyak #HutangJanji yg tidak ditepati.
Alasan kedua adalah adanya relawan sebagai boomerang. #RelawanSial
Fahri Hamzah kemudian menyebut jika dibocorkan, para pendukung harus waspada karena argumennya cukup kuat.
Di mana 'Relawan Sial' merugikan.
@Fahrihamzah: Kalau saya bocorkan bahwa kemungkinan incumbent tidak dapat tiket itu karena saya terbuka saja.
Pada para pendukung harusnya waspada sebab argumen saya cukup kuat.
Misalnya soal kedua, bahwa #RelawanSial itu betul2 merugikan. Mereka ini merusak Konsolidasi elite.
Fahri Hamzah kemudian menyatakan apabila Relawan Jokowi telah membuat elit partai politik marah.
Termasuk Megawati Soekarno Putri.
@Fahrihamzah: Sejak awal, #RelawanJokowi telah membuat elit parpol pendukung marah, termasuk ibu Mega.
Hal ini karena setelah terpilih Tiba2 relawan nampak dominan.
Pada saat kabinet terbentuk misalnya, relawan bersama KPK dianggap mencoret sekian nama usulan parpol. Alasan tak jelas.
Menurut Fahri Hamzah, saat itu relawan menghembuskan isu tolak bagi-bagi kekuasaan.
Akan tetapi pada kenyataannya mereka justru makin dapat banyak jatah.
Fahri Hamzah lantas menyebut jika publik mensinyalir jika Relawan Jokowi banyak menempati posisi jabatan direksi dan komisaris BUMN.
Hal itu tentu saja membuar organisasi relawan mendapat dana pembiayaan yang besar.
@Fahrihamzah: Waktu itu, relawan juga menghembuskan isu menolak Bagi2 kekuasaan seolah untuk memotong jatah partai politik yang semakin banyak mendukung pemerintahan.
Padahal sebaliknya relawan nampak semakin banyak dapat jatah.
@Fahrihamzah: Publik mensinyalir #RelawanJokowi telah membanjiri jabatan direksi dan komisaris BUMN yang pada akhirnya membuat organisasi relawan memperoleh pembiayaan yang relatif besar.
Mereka nampak lebih gagah bahkan membuat parpol baru.
Fahri Hamzah lantas menuturkan apabila belakangan muncul calon yang bukan dari parpol.
Di mana calon tersebut dipilih oleh relawan.
@Fahrihamzah: Sekarang, saat memilih wakil pun relawan masih ingin dominan.
Bahkan belakangan ini bermunculan calon yang bukan orang parpol yang didorong oleh para #RelawanJokowi yang rata2 memang nampak lebih bahagia.
Partai relawan juga nampak merasa kebih dekat.
Fahri kemudian mengatakan jika Relawan Jokowi lupa jika mereka tidak punya manfaat dalam pencalonan.
Meski memiliki posisi penting dalam pemenangan calon.
@Fahrihamzah: Teman2 #RelawanJokowi itu sering lupa bahwa meskipun relawan memiliki posisi penting dalam pemenangan, tetapi relawan tidak punya manfaat dalam pencalonan.
Tiket 20% calon presiden untuk memenuhi presidensial treshold hanya bisa diberikan oleh parpol yang telah punya suara.
@Fahrihamzah: Orang yang bergaul dengan parpol akan tau bagaimana sebelnya mereka melihat tingkah relawan.
Maka, inilah alasan kedua incumbent bisa gagal dicalonkan kembali karena tiket di tangan parpol tidak diberikan. Untuk itu waspadalah. End (Ikuti analisa selanjutnya #GagalNyapres)
sumber: tribunnews.com
