IndonesiaKiniNews.com - Mahfud MD hadir di acara Mata Najwa, Rabu (2/5/2018). Acara yang dipandu oleh Najwa Shihab pada malam itu bertemaka...
IndonesiaKiniNews.com - Mahfud MD hadir di acara Mata Najwa, Rabu (2/5/2018).
Acara yang dipandu oleh Najwa Shihab pada malam itu bertemakan 'Bara Jelang 2019'.
Selain mahfud, hadir pula sejumlah tokoh, seperti Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Politisi Gerindra Riza Patria, Politisi PDIP Maruarar Sirait, Direktur Charta Politica, Yunarto Wijaya, budayawan Prie GS dan terduga korban persekusi, Susi Ferawati.
Dalam kesempatan di Mata Najwa tersebut, Mahfud menanyakan kepada Ferawati apakah korban dugaan persekusi tersebut merupakan aktivis 212 atau bukan.
"Saya mumpung ketemu nih Bu Fera, katanya informasi Anda dulu aktivis 212 ya?" tanya Mahfud.
"Enggak pak," jawab Ferawati.
"Enggak ya, ya nggak apa-apa, cuma tanya saja," kata Mahfud.
"Kenapa Prof?," sahut Najwa.
"Karena ada informasi, ini dulu kan aktivis 212 juga, karena katanya ada yang melihat Facebooknya dan sebagainya," kata Mahfud.
"Artinya apa, orang yang ikut 212 kalau beneran belum tentu anti Jokowi," imbuh Mahfud.
Najwa lantas bertanya kepada Fera untuk mengklarifikasi pernyataan Mahfud MD.
"Ingin klarifikasi, apakah latar belakang Anda Bu Fera, Anda apakah aktivis pendukung atau relawan salah satu gerakan politik?," tanya Najwa.
"Enggak, gak ada, saya tidak ikut partai tidak ikut apapun," jawab Ferawati.
"Simpatisan partai tertentu?," tanya Najwa.
"Enggak," jawab Ferawati.
"Simpatisan Pak Jokowi, ya kan dia sudah pakai bajunya jangan ditutup-tutupi lagi," sahut Fahri Hamzah.
"Ya kalau beliau kan saya kagum dengan kinerja beliau, apa saya salah saya kagum dengan presiden saya," jawab Ferawati.
Dalam kesempatan tersebut, mahfud juga mengecam peristiwa yang terjadi di car free day (CFD) antara kubu berkaus #2019GantiPresiden dengan kubu berkaus #DiaSibukKerja.
"Bayangkan kalau seorang perempuan, apakah itu Anda bersama anak atau ibu kita atau istri kita bersama anak kita, lalu dirundung atau dipersekusi, diteriaki, didorong itu kan sangat tidak bermoral, apa pun alasannya," ujar Mahfud dalam acara Mata Najwa.
Mahfud manambahkan, ada tudingan dari pihak-pihak tertentu yang mengatakan jika peristiwa di CFD tersebut diframing.
Mahfud enggan berspekulasi, namun jika benar diframing, ia menyarankan agar framernya ditangkap.
"Ada yang membantah, itu kan di framing aja oleh kelompok tertentu, kalau diframing pun itu kurang ajar, yang memframing itu dicari, kan gampang ada gambarnya semua," ujarnya.
sumber: tribunnews.com