Nga Kor Ming (thestar.com.my) IndonesiaKiniNews.com - Seorang anggota parlemen Malaysia yang mewakili wilayah Teluk Intan, Nga Kor Ming, men...
Nga Kor Ming (thestar.com.my) |
IndonesiaKiniNews.com -Seorang anggota parlemen Malaysia yang mewakili wilayah Teluk Intan, Nga Kor Ming, mendonasikan gaji pertamanya ke Kementerian Keuangan.
Ini untuk membantu pelunasan utang negara yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak.
Seperti dilansir media Malaysia, Malay Mail, Sabtu (26/5/2018), gaji bulan pertama Nga sebagai anggota parlemen Malaysia yang disumbangkan berjumlah 16 ribu ringgit (Rp 56,4 juta).
Nga adalah anggota parlemen dari Partai Tindakan Demokratik atau DAP, yang merupakan anggota koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin PM Mahathir Mohamad.
"Beberapa hari lalu, negara ini dibuat terkejut setelah Kementerian Keuangan merilis pernyataan soal utang nasional yang telah mencapai 1,08 triliun ringgit (Rp 3.837 triliun)," ucap Nga kepada wartawan di markas DAP.
"Pemerintahan baru Pakatan Harapan diwarisi beban berat untuk melunasi utang ini. Jadi, sebagai bagian saya dalam membantu negara, saya mendonasikan gaji bulan pertama saya sebagai bentuk solidaritas dan patroitisme," terang Nga.
"Untuk melunasi (utang) uang sebesar itu tidak akan mudah, karena setiap warga, termasuk bayi yang baru lahir dan orang-orang penyandang disabilitas, harus menanggung 32 ribu ringgit (Rp 112,9 juta)," sebutnya.
"Ini karena pencucian uang dan pengelolaan yang buruk oleh pemerintahan sebelumnya," imbuh Nga.
Warga Malaysia Patungan Bantu Mahathir Kurangi Utang Negara
Warga Malaysia ramai-ramai menggalang dana untuk mengurangi utang negara. Aksi itu dinamai 'Please Help Malaysia's yang bergerak di media sosial.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (26/5/2018), aksi penggalangan dana 'Please Help Malaysia diprakarsai oleh Nik Shazarina Bakti.
Dia mengampanyekan aksi tersebut melalui media sosial dan situs Go Get Funding.
Di halaman situs tersebut, Shazarina mengajak warga Malaysia dan dunia untuk berkontribusi mengurangi utang negaranya.
Dia menulis napak tilas bagaimana perjuangan warga Malaysia juga pernah bersatu membantu pemerintah melalui sumbangan yang diberikan.
"Rakyat Malaysia pernah menyerahkan perhiasan, uang dan barang berharga mereka agar pemerintahan Tunku Abdul Rahman dapat mengumpulkan cukup uang untuk pergi ke London dan memproklamirkan kemerdekaan," tulis Shazarina.
"Banyak yang bertanya seberapa yakin uang yang dikumpulkan ini bakal diserahkan kepada pemerintah. Saya tahu, saya adalah orang asing bagi kebanyakan orang. Tapi percayalah, saya tidak akan mengantongi sepeser pun dana itu," lanjutnya.
Shazarina berjanji bakal terus memperbaharui hasil penggalangan dana melalui situs tersebut.
Dia juga akan mengunggah bukti dana yang akan disalurkan ke pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Melihat respons dari penggalangan dana itu, putri Mahathir Mohamad, Marina Mahathir mengapresiasi dan ikut mendukung Shazarina.
Menurutnya aksi itu menunjukkan betapa warga Malaysia begitu mencintai negara mereka.
"Saya tahu banyak orang ingin membantu dengan utang besar kami. Ini menunjukkan betapa banyak orang Malaysia mencintai negaranya," tulisnya dalam postingan di Facebook.
"Tetapi anak muda ini telah berinisiatif mengambil langkah dengan penggalangan dana untuk membantu Malaysia. Saya kebetulan mengenalnya (Shazarina) dan sangat bangga kepadanya. Jika Anda bisa membantu, lakukanlah," lanjutnya.
Saat ini dana yang sudah terkumpul mencapai US $ 3.600 (sekitar Rp 50,8 juta) dari target USD 100.000 (sekitar Rp 1,4 miliar) dengan 92 pendukung.
Diberitakan sebelumnya, di awal pemerintahannya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad membuat gebrakan yang jadi sorotan. Dia mengumumkan memangkas gaji seluruh menteri di kabinetnya sebagai upaya mengurangi utang negara yang mencapai 1 triliun Ringgit.
Tak tanggung-tanggung, Mahathir memangkas 10 persen gaji dari masing-masing menteri. Selain mengurangi utang, pemangkasan gaji juga bertujuan untuk mengurangi pembelanjaan pemerintah.
sumber: detik.com