Enggartiasto Lukita dan Zuhair Al-Shun (Foto: Selfy Momongan/kumparan ) IndonesiaKiniNews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini...
Enggartiasto Lukita dan Zuhair Al-Shun (Foto: Selfy Momongan/kumparan) |
IndonesiaKiniNews.com -Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini bertemu dengan Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pertemuannya dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun adalah untuk mendiskusikan kelanjutan perjanjian kerja sama yang sebelumnya sempat dibahas di Argentina.
Dari pertemuan tersebut, Indonesia berencana mengimpor dua komoditas asal Palestina, kurma dan minyak zaitun.
“Berdasarkan arahan Presiden, kita akan membuka pasar seluas-luasnya untuk Palestina. Begitu juga Palestina. Untuk implementasi awal dari perjanjian ini masuk dua komoditas, kurma dan olive oil, zero tariff,” ungkap Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/5/18).
Perjanjian kerja sama ini merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah Indonesia kepada Palestina di samping dukungan secara politik.
Untuk itu, kedua belah pihak akan membebaskan bea masuk untuk barang-barang yang diperdagangkan.
Sedangkan untuk komoditas asal Indonesia yang akan diekspor ke Palestina, Enggar mengatakan hal tersebut masih akan dibahas oleh pemerintah Palestina.
Menurut Enggar, akan ada banyak komoditas yang diminta oleh Pemerintah Palestina.
“Kita berikan market seluas-luasnya. Mereka bilang membutuhkan begitu banyak barang. Dan lebih memilih dari Indonesia. Nanti kami siapkan daftarnya,” ujarnya.
Enggartiasto Lukita dan Zuhair Al-Shun
Enggar mengatakan, Indonesia tidak akan terlalu memperhitungkan potensi keuntungan lewat perjanjian ini.
Sebab, perjanjian perdagangan ini lebih menekankan pada sisi persahabatan dua negara.
“Kalau sama yang lain kita hitung-hitung dulu (potensi). Ini enggak. Kami buka seluas-luasnya. Apalah keuntungan itu dibanding harga sebuah persahabatan,” ujarnya.
Mengutip data Kementerian Perdagangan, pada 2017 nilai ekspor Indonesia ke Palestina sebesar USD 2,057 juta.
Komoditas yang diekspor antara lain teh, kopi, pasta, roti, sabun dan parfum.
Sedangkan tahun lalu Indonesia juga mengimpor kurma dari Palestina senilai USD 341 ribu.
sumber: kumparan.com