Anies Bersama Bos Travel Abu Tours IndonesiaKiniNews.com - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta tertawa terbahak-bahak ketika mendengar penjel...
Anies Bersama Bos Travel Abu Tours |
IndonesiaKiniNews.com - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta tertawa terbahak-bahak ketika mendengar penjelasan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlisin soal perbedaan antara Taman Maju Bersama dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Taman Maju Bersama merupakan program yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sementara, program RPTRA dicanangkan oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan fungsi yang sama.
Ketika itu Djafar hadir mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rapat dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta untuk membahas tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2022, di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (4/4/18).
Seorang anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan Manuara Siahaan bertanya kepada Djafar tentang Taman Maju Bersama.
"Bisa Bapak jelaskan antara Taman Maju Bersama dengan RPTRA?" tanya dia.
Djafar menjawab, "Dari sisi sasaran, RPTRA terlihat bahwa itu ruang terbuka khusus untuk anak-anak. Tetapi kalau Taman Pintar dan Taman Maju Bersama itu untuk semua kalangan. Semua usia."
"Kemudian, ada perlakuan berbeda di dalamnya. Di Taman Maju Bersama ini masyarakat berbagai unsur terlibat di dalamnya. Kegiatan-kegiatan ekonomi..."
Belum sempat Djafar menyelesaikan jawabannya, Manuara menyela.
"Sebentar, Pak. Bapak membedakan berdasarkan terminologi anak. Faktanya, RPTRA itu bukan hanya anak, ibunya ikut. Salah bapak membedakan itu. Tidak prinsip. Tidak mendasar," ujarnya.
Djafar menimpali, "Itu salah satu, tetapi ada kegiatan lain di dalamnya termasuk kegiatan belajar mengajar di Taman Pintar."
Mendengar jawaban Djafar, sejumlah anggota dewan tertawa. Suasana pun mulai gaduh.
Manuara kemudian terus mencecar Djafar, "RPTRA sekarang juga dilengkapi perpustakaan, bisa belajar juga. Apa bedanya?"
"Ya, betul prinsip, Pak. Penyebutan saja yang membedakan di dalamnya," kata Djafar.
"Berarti hanya istilah, ya?," ucap Manuara, diiringi tawa satu ruangan.
Anggota komisi D DPRD DKI lainnya, Bestari Barus, turut berkelakar atas taman itu.
Menurutnya, tak ada perbedaan antara Taman Maju Bersama dan RPTRA kecuali penamaan.
"Itu perbedaannya antara saya dulu sekolah SMA, ponakan saya [sekolah di] SMU, anaknya kakak saya menjadi [sekolah di] SLTA. Samalah isinya anak sekolah semua," selorohnya.
Pada rapat paripurna Selasa (3/4/18) kemarin, Anies menjanjikan akan menambah pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) selama kepemimpinannya lima tahun mendatang.
Hal itu lantaran peningkatan RTH hanya satu persen dalam 15 tahun terakhir.
Menurut Anies, RTH memiliki fungsi ekologis dan fungsi sosial sebagai ruang publik atau tempat bermain ramah anak, perpustakaan, berolahraga, dan bersosialisasi.
Anies menyebut RTH nantinya akan berbentuk Taman Maju Bersama dan Taman Pintar.
"Karena itulah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengembangkan Taman Maju Bersama dan Taman Pintar," katanya.
Ketika ditanya apa perbedaan taman maju bersama dengan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang digagas Ahok, Anies tidak menjawab lugas.
"Sebenarnya kita menginginkan agar semua yang disebut taman, itu orientasinya park, bukan garden. Jadi, harapannya bisa meningkatkan interaksi dengan warga," dalihnya.
Anggaran Taman Maju Bersama
Djafar menyebut pembangunan Taman Maju Bersama ini telah diajukan sejak akhir 2017 lalu.
Rencananya pembangunan Taman akan menggunakan anggaran yang semula diperuntukan bagi pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Iya (menggunakan APBD) yang RTH itu," kata Djafar, kemarin.
Anggaran untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau tercantum dalam anggaran yang ada di Dinas Kehutanan. Besaran anggaran itu mencapai angka Rp27,36 miliar.
Djafar menjelaskan taman maju bersama ini akan dibangun di lahan seluas 10 hektare yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Sepanjang 2018 ini akan dibangun 12 taman maju bersama itu.
Istilah maju bersama sendiri sebenarnya bukan merupakan barang baru bagi Anies-Sandi. Istilah ini merupakan penggalan dari tagline Anies-Sandi sejak berkampanye dalam kontestasi Pilgub DKI 2017 lalu yang bertajuk 'Jakarta Maju Bersama'.
Sumber: cnnindonesia.com