IndonesiaKiniNews.com - Adik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Fifi Lety Indra membantah tudingan Yusril Ihza Mahen...
IndonesiaKiniNews.com -Adik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Fifi Lety Indra membantah tudingan Yusril Ihza Mahendra soal kewarganegaraan ayahnya.
Ia menyebut tudingan Yusril soal kewarganegaraan ayahnya adalah fitnah.
"Saat ini papa kami difitnah telah menolak menjadi WNI dan memilih menjadi WNA pada tahun 1962 dan baru jadi WNI tahun 1986 karena naturalisasi kata orang ini," tulis Fifi dalam tulisan di akun Instagram miliknya, @fifiletytjahajapurnama seperti dilihat detikcom, Rabu (4/4/2018).
Tulisan itu merupakan keterangan yang menyertai video yang diunggah Fifi pada Selasa (3/4/18) malam.
Meski Fifi tak menyebut nama Yusril dalam keterangan di Instagram ini, namun unggahan ini berisi penjelasan Fifi soal ayahnya, isu yang sedang dibahas karena dibicarakan oleh Yusril.
Video di Instagram ini berbentuk tanya jawab dengan seorang pria.
"Dalam kehidupan Fifi ini yang saya sering dengar dari Koko Ahok ya tentang nilai Papa itu valuenya luar biasa dan saya baca biografi singkat dari Fifi juga sama nilainya dari Papa. Bisa ceritain tentang Papa nanam value dalam hidup Fifi," tanya pria dalam video tersebut.
"Papa kami itu kayak visionary dia seperti bisa melihat ke masa depan dan sangat profetik orangnya. Dari contoh beliau memberi nama kepada anak-anaknya, dari memilih nama keluarga misalnya dia memilih nama keluarga Tjahaja Purnama. Dia percaya itu satu doa, kalau keturunannya nanti seperti cahaya matahari dan cahaya bulan, yaitu selalu memberikan sinarnya kepada semua orang tanpa memandang suku bangsa ataupun agama, kaya ataupun miskin tetap matahari memberikan sinarnya, bulan memberikan sinarnya begitu," jawab Fifi dalam video itu.
"Papa kami itu kayak visionary dia seperti bisa melihat ke masa depan dan sangat profetik orangnya. Dari contoh beliau memberi nama kepada anak-anaknya, dari memilih nama keluarga misalnya dia memilih nama keluarga Tjahaja Purnama. Dia percaya itu satu doa, kalau keturunannya nanti seperti cahaya matahari dan cahaya bulan, yaitu selalu memberikan sinarnya kepada semua orang tanpa memandang suku bangsa ataupun agama, kaya ataupun miskin tetap matahari memberikan sinarnya, bulan memberikan sinarnya begitu," jawab Fifi dalam video itu.
Kembali ke tulisan yang menyertai unggahan tersebut, Fifi menyebut ayahnya sudah menjadi WNI sejak tahun 1961. Ia menyatakan ayahnya memang pernah mengganti nama pada 1967 menjadi Indra Tjahaja Purnama, namun ia menegaskan ayahnya bukan menjadi WNI setelah naturalisasi pada 1986.
"Setelah jadi WNI tahun 1961, tahun 1967 papa ganti nama jadi Indra Tjahaja Purnama. Jadi sudah jelas kan kalau Papa (dari) Ahok tahun 1961 udah WNI! Jadi adalah kebohongan publik kalau bilang Papa Ahok baru jadi WNI tahun 1986 karena naturalisasi," ucap Fifi.
"Setelah jadi WNI tahun 1961, tahun 1967 papa ganti nama jadi Indra Tjahaja Purnama. Jadi sudah jelas kan kalau Papa (dari) Ahok tahun 1961 udah WNI! Jadi adalah kebohongan publik kalau bilang Papa Ahok baru jadi WNI tahun 1986 karena naturalisasi," ucap Fifi.
Sebelumnya, Yusril menyinggung soal kewarganegaraan ayah Ahok saat berpidato pada pembukaan tablig akbar Kongres Umat Islam di Sumatera Utara, Jumat, 30 Maret 2018 lalu. Ia menyinggung masalah itu saat menjelaskan soal syarat menjadi calon presiden RI.
"Ketika mencontohkan Ahok dalam kasus di atas, mau tidak mau saya harus menjelaskannya secara kronologis, sehingga menyebut nama ayah mereka, mendiang Tjung Kim Nam, tidak dapat dihindari. Hal ini semata-mata saya kemukakan sebagai contoh karena Ahok pernah menyatakan kepada publik keinginannya untuk menjadi Presiden RI. Dengan penjelasan kronologis itu, Ahok praktis tidak memenuhi syarat menjadi Presiden RI sebagaimana diatur Pasal 6 ayat (1) UUD '45," ucapnya.
Ia mengaku akan meminta maaf jika ucapannya dianggap keliru. Namun, menurutnya tak ada yang keliru dari apa yang disampaikannya tersebut.
Ia mengaku akan meminta maaf jika ucapannya dianggap keliru. Namun, menurutnya tak ada yang keliru dari apa yang disampaikannya tersebut.
Sumber: detik.com