IndonesiaKiniNews.com - Pengadaan mebel sekolah senilai Rp 87 milliar dengan metode lelang di Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa din...
IndonesiaKiniNews.com - Pengadaan mebel sekolah senilai Rp 87 milliar dengan metode lelang di Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa dinilai tak diperlukan.
Akibat metode lelang itulah akhirnya proses pengadaan mebel berakhir kisruh.
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Agus Prabowo, mengatakan semestinya pengadaan mebel (meja dan kursi) sekolah cukup lewat e-katalog daerah di LKPP.
"Kenapa nggak E-Katalog saja sih. Itu yang jadi pertanyaan," ujar Agus ketika dihubungi Warta Kota, kemarin.
Agus mengatakan sudah malas berurusan dengan Pemprov DKI.
"Saya malas sama Pemprov DKI. Dikasih tahu yang bener susah," ucap Agus.
Sekretaris Dewan Pendidikan DKI Jakarta, Syahrul Hasan, membenarkan hal itu.
Syahrul lebih setuju pengadaan mebel sekolah lewat skema e-katalog di LKPP.
"Dari tahun-tahun sebelumnya, pengadaan mebel selalu lewat e-katalog kok. Tapi ketika nilainya fantastis kok tak mau pakai e-katalog?," ujar Syahrul.
Lelang mebel sekolah di BPPBJ DKI berakhir kisruh setelah lelang gagal secara janggal.
Pokja tertentu BPPBJ DKI menggagalkan lelang itu dengan cara kontroversial.
Sehingga sejumlah pihak meyakini ada tekanan-tekanan politik ke Dinas Pendidikan DKI maupun BPPBJ DKI.
Ketua Pokja Tertentu BPPBJ DKI, Firman, mengatakan, keputusan lelang (gagal lelang) benar-benar murni dan tanpa tekanan dari siapapun, termasuk pimpinannya.
"Saya tidak mengenal satupun dari penyedia itu. Tidak ada saya nggak pernah mau berurusan sama kebon sirih (DPRD) di semua paket lelang, bukan ini saja," kata Firman lewat pesan singkatnya kepada Warta Kota, kemarin.
Pokja Tertentu BPPBJ DKI menggagalkan lelang dengan cara memakai aturan berbeda dalam menentukan kualifikasi perusahaam kecil dan non kecil, serta membuat ketentuan yang mengada-ada terkait syarat berkas acara serah teriman (BAST).
Dengan cara itu, satu-satunya perusahaan yang layak menang, yakni PT Araputra Fortuna Perkasa, gagal memenangi lelang itu.
118 Sekolah Pakai Meja-Kursi Bekas Untuk UNBK
Lelang pengadaan mebel untuk 118 sekolah di Jakarta senilai Rp 87,3 milliar sudah dinyatakan gagal lelang.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, membenarkan status gagal lelang pengadaan mebel 118 sekolah.
Tapi belum diketahui apakah akan diadakan lelang ulang atau evaluasi ulang.
"Belum tau, masih mau dirapatkan dulu (keputusan lelang ulang atau evaluasi)," kata Susi ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (13/4/2018).
Sementara bagi Disdik DKI, kegagalan lelang mebel bakal berakibat fatal apabila Disdik DKItak menyimpan mebel (meja dan bangku) 118 sekolah yang direhab total tahun 2016 lalu.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, kini bersyukur mebel (meja dan bangku) lama 118 sekolah yang direhab berat dan total tahun 2016 lalu belum dihapus asetnya dan masih tersimpan di gudang.
Murid 118 sekolah itu bisa saja harus mengerjakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di lantai apabila mebel itu sudah dihapus asetnya.
Mebel itu kini kembali dikeluarkan dari gudang dan dipakai lagi untuk pelaksanaan UNBK 2018.
"Untung saja kemarin aset mebel sekolah itu tak langsung dihilangkan," kata Bowo ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (13/4/2018).
Bowo pun tak menampik ketika Warta Kota menyebut siswa 156 sekolah itu terancam mengerjakan UNBK di lantai apabila aset mebel itu keburu dihapus.
Berdasarkan laman LPSE, seharusnya antara Maret - April 2018 sudah ada pemenang lelang mebel 118 sekolah itu.
Tapi dengan status gagal lelang ini, dipastikan penetapan pemenang akan mundur lagi beberapa bulan.
sumber: tribunnews.com