IndonesiaKiniNews.com - Skandal kebocoran data yang menimpa sekitar 50 juta pengguna Facebook makin berakibat runyam pada sang pendiri dan ...
IndonesiaKiniNews.com - Skandal kebocoran data yang menimpa sekitar 50 juta pengguna Facebook makin berakibat runyam pada sang pendiri dan CEO, Mark Zuckerberg. Kekayaannya anjlok drastis seiring menurunnya harga saham Facebook.
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, harta Zuck sudah terpangkas sekitar USD 9,1 miliar atau di kisaran Rp 123 triliun dalam 48 jam saja.
Suami Priscilla Chan itu, yang memiliki 400 juta saham Facebook, menurun kekayaannya dari USD 75 miliar menjadi USD 66 miliar. Posisinya pun turun dari awalnya manusia terkaya nomor 4 di dunia.
Informasi yang bikin media sosial terbesar dunia kalang kabut ini dibocorkan oleh seorang whistleblower bernama Robert Mercer, mantan pegawai Cambridge Analytica yang bekerja sama dengan tim kampanye Trump. Apa yang sebenarnya dilakukan perusahaan tersebut?
Dikutip detikINET dari Guardian, data jutaan individual pemakai Facebook itu dikoleksi melalui aplikasi bernama thisisyourdigitalife, dibuat oleh akademisi Cambridge University bernama Aleksandr Kogan.
Namun aplikasi itu ternyata juga mengambil data teman-teman Facebook peserta tes, sehingga akumulasinya mencapai puluhan juta data. Kemudian ternyata juga, tujuannya bukan untuk akademis. Dibuatlah sistem yang bisa mengenali profil individual pemilih capres AS, dalam rangka memberikan mereka iklan politik yang sesuai.
Kabar ini membuat para otoritas di Amerika Serikat dan Eropa menyelidiki Facebook. Apalagi Facebook memang sudah lama dicurigai berperan besar dalam mempengaruhi Pemilu AS. Otoritas di Inggris pun melakukan penyelidikan apakah Facebook juga mempengaruhi referendum Brexit.
"Kami akan menginvestigasi bagaimana data Facebook telah dikumpulkan dan digunakan secara ilegal," sebut Elizabeth Denham dari Komisi Pemilu Inggris.
Sementara sang CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, masih bungkam sampai saat ini meski desakan sudah mengalir memintanya untuk buka suara.
Harga saham Facebook pun merosot akibat kasus ini dan membuat kekayaan Zuck ikut terpangkas signifikan. Dilaporkan Fortune, kekayaan Zuck sudah hilang sekitar USD 5,1 miliar.
Sementara di media sosial, bergaung hashtag untuk menghapus Facebook. Menanggapi kejadian ini, pihak Facebook menyebut kasus tersebut sebagai penipuan.
"Kami akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk membuat data yang dipertanyakan itu dihapus dan mengambil aksi pada semua pihak yang terlibat," kata Paul Grewal, Deputy General Counsel Facebook.
Sumber: detik.com