IndonesiaKiniNews.com - Mesin parkir kendaraan bermotor elektronik banyak yang terbengkalai dan dan tidak digunakan lagi di Jalan Boulevard...
IndonesiaKiniNews.com - Mesin parkir kendaraan bermotor elektronik banyak yang terbengkalai dan dan tidak digunakan lagi di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dishub DKI mengatakan mesin parkir motor peninggalan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu terbengkalai karena kontrak kerja yang sudah selesai dengan pihak ketiga.
"Jadi begini, penerapan parkir elektronik itu kerja samakan di tiga lokasi dengan Marta Biru. Dan kerja sama tersebut berakhir pada tanggal 4 Desember 2017," kata Wakil Dishub DKI Sigit Widjatmoko saat dihubungi, Selasa (5/12/2017).
"Kita lagi dalam proses open tender dalam pengadaan ruas jalan tersebut. Jadi bukan parkir meter yang tidak berfungsi, tapi memang sudah habis kontrak per 4 desember 2017," sambungnya.
Sigit mengatakan tidak bisa langsung melakukan perpanjangan kerja sama karena sedang mengevaluasi kontrak tersebut. Dishub DKI mempertimbangkan kompensasi selama ini yang telah diberikan oleh PT Marta Biru.
"Kita tidak bisa langsung perpanjangan. Kita mengevaluasi menajemen PT Marta Birunya. Jadi kita lihat sisi manajemennya, termasuk juga hak dan kewajiban," sebutnya.
Dishub DKI menegaskan mendukung proses transparansi dalam parkir meter tersebut. Menurutnya, hanya ada tiga parkir meter yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga sejak 2014 yaitu di Sabang, Kalapa Gading, dan Paletehan.
"Sekarang akan proses tender, sehingga nanti kita ingin punya hasil yang lebih baik dari sisisharing-nya juga yang lebih utama dari sisi pelayanan kepada jasa parkirnya," jelasnya.
Sigit mengatakan parkir meter yang dikelola oleh Pemprov DKI masih berjalan dengan baik. Menurutnya, masih ada 201 mesin parkir yang dikelola oleh jajarannya.
"Semua masih berjalan dengan baik. 201 mesin yang kita punya kayak di Juanda, Hayam Wuruk masih jalan dengan baik," jelasnya
"Kita tidak bisa langsung perpanjangan. Kita mengevaluasi menajemen PT Marta Birunya. Jadi kita lihat sisi manajemennya, termasuk juga hak dan kewajiban," sebutnya.
Dishub DKI menegaskan mendukung proses transparansi dalam parkir meter tersebut. Menurutnya, hanya ada tiga parkir meter yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga sejak 2014 yaitu di Sabang, Kalapa Gading, dan Paletehan.
"Sekarang akan proses tender, sehingga nanti kita ingin punya hasil yang lebih baik dari sisisharing-nya juga yang lebih utama dari sisi pelayanan kepada jasa parkirnya," jelasnya.
Sigit mengatakan parkir meter yang dikelola oleh Pemprov DKI masih berjalan dengan baik. Menurutnya, masih ada 201 mesin parkir yang dikelola oleh jajarannya.
"Semua masih berjalan dengan baik. 201 mesin yang kita punya kayak di Juanda, Hayam Wuruk masih jalan dengan baik," jelasnya
Sumber: detik.com