IndonesiaKiniNews.com - Sebuah foto ornamen Natal ditutup plastik di Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, beredar di media sosial....
IndonesiaKiniNews.com -Sebuah foto ornamen Natal ditutup plastik di Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, beredar di media sosial.
Ada yang mengira bahwa penutupan ornamen Natal itu sebagai bentuk pelarangan terhadap umat Nasrani dan Kristiani dalam merayakan Natal. Seperti apa faktanya?
"Oh itu memang sengaja ditutup oleh pihak pengelola sendiri yang memasang," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono kepada detikcom, Kamis (14/12/2017).
Ornamen Natal berupa Sinterklas dan boneka salju itu terpasang di dinding kiri-kanan pada lobi utama Metro Tanah Abang.
Kapolsek mengatakan pengelola sengaja menutup ornamen itu karena catnya masih basah.
"Itu kan dicat semalam, kemudian karena hujan makanya ditutup," kata Lukman.
Ornamen Natal itu terbuat dari styrofoam.
"Karena takut luntur karena semalam hujan, makanya ditutup sama plastik biar nggak luntur," sambung Lukman.
Lukman menegaskan tidak ada pelarangan dari pihak mana pun terkait pemasangan ornamen Natal itu.
Lukman menegaskan tidak ada pelarangan dari pihak mana pun terkait pemasangan ornamen Natal itu.
Metro Tanah Abang sendiri setiap tahun memasang ornamen secara tematik.
"Itu setiap tahun memang selalu pasang. Tidak hanya pas Natal, tetapi perayaan Lebaran, tahun baru Imlek juga pasang ornamen-ornamen seperti itu. Itu lumrah di setiap pusat perbelanjaan seperti itu," tuturnya.
Lukman menambahkan pihaknya juga sudah mengecek terkait informasi yang beredar di media sosial yang mengaitkan foto tersebut dengan pelarangan perayaan Natal.
"Itu setiap tahun memang selalu pasang. Tidak hanya pas Natal, tetapi perayaan Lebaran, tahun baru Imlek juga pasang ornamen-ornamen seperti itu. Itu lumrah di setiap pusat perbelanjaan seperti itu," tuturnya.
Lukman menambahkan pihaknya juga sudah mengecek terkait informasi yang beredar di media sosial yang mengaitkan foto tersebut dengan pelarangan perayaan Natal.
Setelah dicek, faktanya tidak demikian.
"Jadi tidak ada pelarangan dari pihak mana pun, itu karena memang pengelola yang menutupnya dan sekarang sudah dibuka lagi," tegas Lukman.
"Jadi tidak ada pelarangan dari pihak mana pun, itu karena memang pengelola yang menutupnya dan sekarang sudah dibuka lagi," tegas Lukman.
Sumber: detik.com
