IndonesiaKiniNews.com - Massa Reuni Alumni 212 mulai membubarkan diri seiring ucapan hamdalah dari salah satu pembicara yang ada di atas pa...
IndonesiaKiniNews.com - Massa Reuni Alumni 212 mulai membubarkan diri seiring ucapan hamdalah dari salah satu pembicara yang ada di atas panggung.
Acara Reuni Alumni 212 pun resmi berakhir pada pukul 11.15 WIB, atau lebih cepat satu jam dari jadwal sebelumnya.
Penutupan Reuni Alumni 212 dilakukan selepas Ketua GNPF Bachtiar Natsir menyampaikan tausiahnya.
Dalam tausiah yang disampaikannya selama lebih kurang 30 menit, Bachtiar menekankan pada hal-hal yang membuat perpecahan antar-umat Islam.
Setelah bertausiah, Bachtiar bersama tokoh lainnya memimpin massa untuk bershalawat bersama.
Selepas itu, mereka langsung menyanyikan lagu "Indonesia Raya" yang kemudian diikuti doa bersama.
Beberapa tokoh dan figur lainnya pun terlihat menghadiri Reuni Alumni 212, di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Ahmad Dhani, dan Limbad.
Hingga pukul 11.35 WIB, sebagian massa masih berada di dalam dan luar area Monas.
Ada yang hendak berfoto dengan para tokoh dan ada pula yang duduk-duduk untuk beristirahat.
Ketum FPI Sobri Lubis
Ketum FPI KH Sobri Lubis menyampaikan pesan dari Habib Rizieq Syihab pada acara Reuni 212. Sobri menerangkan, Rizieq sudah rindu pulang ke Indonesia.
"Habib Rizieq bilang sama saya sudah rindu berat, rindu besar," ujar Sobri saat pidato di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Amanat ini disampaikan Rizieq saat ditemui Sobri di Mekah, Arab Saudi. Sobri mengajak massa Reuni 212 untuk menjemput Imam Besar FPI itu jika tiba di tanah air.
"Oleh karena itu, mari sama-sama pada waktunya nanti kita sama-sama akan jemput Habib Rizieq di bandara. Setuju? Jemput Habib Rizieq mau atau tidak? Takbir!" kata Sobri.
Dalam pidatonya, Sobri kembali menyuarakan semangat membela surat Al-Maidah ayat 51. Ia mengajak massa Reuni 212 memilih pemimpin Muslim dan harus berkonsultasi dengan kiai atau ulama.
"Tanamkan tekad dan niat, kita takkan memilih pemimpin kecuali yang muslim, yang mukmin bertakwa. Kalau mau pilih ketua RT, tanya dulu sama ulama yang istikamah. Kalau nanti dipilih, Ketua RW gitu, lurah juga gitu, milih kades tanya kiai dulu yang istikamah," terang Sobri.
"Milih calon bupati, calon presiden, calon anggota DPR, tanya ulama dulu. Setuju atau tidak? Kalau ini yang kita pegang, Insyaallah umat Islam tak terganggu dan direcokin sama yang model Ahok. Siap tegakkan Al-Maidah ayat 51?" seru Sobri kepada massa.
Sumber: detik.com & kompas.com