IndonesiaKiniNews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengapresiasi kajian Setara Institute mengenai isu promosi dan praktik tole...
IndonesiaKiniNews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengapresiasi kajian Setara Institute mengenai isu promosi dan praktik toleransi.
Dalam kajian itu Setara Institute merilis fakta bahwa DKI Jakarta memiliki peringkat indeks toleransi paling rendah.
Namun, dia menilai data-data Setara Institute bukan data terbaru karena diambil setelah pilkada baru selesai.
"Kalau Setara Institute itu pas 2016-2017 pas mendekati pilkada yang memang kita liat sebagai dampak sebuah kontestasi yang mungkin sempat sangat tinggi," ujar Sandiaga di Kecamatan Sawah Besar, Sabtu (18/11/2017).
Sandiaga mengatakan, dia memiliki data yang lebih terkini.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai data indeks toleransi yang dihimpun pada waktu tiga minggu terakhir.
Hasilnya indeks toleransi masyarakat Jakarta sudah lebih baik.
"Setelah pilkada, kami kemarin baru mendapat data, sudah sangat kondusif di lapangan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Setara Institute merilis hasil kajian dan indexing terhadap 94 kota di Indonesia dalam hal isu promosi dan praktik toleransi.
Dari serangkaian kajian tersebut ditemukan fakta bahwa DKI Jakarta memiliki peringkat indeks toleransi dengan paling rendah.
Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos mengatakan, jika disandingkan dengan data IKT (indeks kota toleran) tahun 2015, terdapat perubahan komposisi signifikan pada data 10 kota dengan indeks toleransi terendah pada tahun 2017.
"Perubahan sangat signifikan terjadi pada DKI Jakarta. DKI turun dari peringkat 65 menjadi peringkat ke 94 (skor toleransi terendah)," ujarnya.
Bonar mengatakan, penyebab turunnya peringkat toleransi Jakarta ini salah satunya adalah Pilkada DKI 2017 yang baru saja usai.
Sumber: kompas.com