IndonesiaKiniNews.com - Sejumlah foto muncul di media sosial memperlihatkan para pangeran dan menteri Arab Saudi yang ditangkap karena dit...
IndonesiaKiniNews.com - Sejumlah foto muncul di media sosial memperlihatkan para pangeran dan menteri Arab Saudi yang ditangkap karena dituduh korupsi tidur di lantai hotel Ritz Carlton, Riyadh.
Dalam foto itu terlihat mereka tidur di atas matras yang digelar di salah satu ruang serbaguna di hotel berbintang lima itu.
Di antara para pangeran yang tidur "lesehan" itu adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan Raja Salman dan salah satu orang terkaya di dunia.
"Tak ada penjara untuk keluarga kerajaan," kata seorang sumber pemerintahan Arab Saudi.
Alwaleed diketahui pernah menjalin hubungan bisnis dengan Presiden AS Donald Trump pada masa lalu.
Namun, pada masa kampanye tahun lalu, Alwaleed berbalik menjadi salah seorang pengkritik Trump.
Sementara itu, Presiden Trump mendukung gerakan anti-korupsi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.
"Saya percaya bahwa Raja Salman dan putra mahkota tahu apa yang mereka lakukan," kata Trump lewat akun Twitter-nya.
"Beberapa dari mereka sudah memeras negara selama bertahun-tahun," tambah Trump yang saat ini berada di Korea Selatan sebagai bagian dari tur Asia-nya.
Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi menyiratkan bahwa penangkapan para pangeran dan para menteri masih akan berlanjut.
Penangkapan besar-besaran ini menandai sebuah restrukturisasi Kerajaan Arab Saudi dan Pangeran Mohammed bin Salman berencana membawa negerinya keluar dari ketergantungan terhadap minyak bumi.
Gelombang penangkapan ini juga menjadi upaya konsolidasi kekuasaan sebelum Pangeran Mohammed bin Salman naik takhta menjadi raja Arab Saudi.
Namun, pada masa kampanye tahun lalu, Alwaleed berbalik menjadi salah seorang pengkritik Trump.
Sementara itu, Presiden Trump mendukung gerakan anti-korupsi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.
"Saya percaya bahwa Raja Salman dan putra mahkota tahu apa yang mereka lakukan," kata Trump lewat akun Twitter-nya.
"Beberapa dari mereka sudah memeras negara selama bertahun-tahun," tambah Trump yang saat ini berada di Korea Selatan sebagai bagian dari tur Asia-nya.
Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi menyiratkan bahwa penangkapan para pangeran dan para menteri masih akan berlanjut.
Penangkapan besar-besaran ini menandai sebuah restrukturisasi Kerajaan Arab Saudi dan Pangeran Mohammed bin Salman berencana membawa negerinya keluar dari ketergantungan terhadap minyak bumi.
Gelombang penangkapan ini juga menjadi upaya konsolidasi kekuasaan sebelum Pangeran Mohammed bin Salman naik takhta menjadi raja Arab Saudi.
Sumber: kompas.com