IndonesiaKiniNews.com - PT Jakarta Propertindo akan menunda percepatan pembangunan kereta ringan light rail transit (LRT) karena usulan peny...
IndonesiaKiniNews.com -PT Jakarta Propertindo akan menunda percepatan pembangunan kereta ringan light rail transit (LRT) karena usulan penyertaan modal daerah Rp 3,4 triliun dipangkas Anies-Sandi.
Namun Gubernur Jakarta Anies Baswedan berjanji akan memberikan suntikan modal tambahan saat penyusunan anggaran perubahan tahun depan.
Janji diberikan Gubernur Jakarta Anies Baswedan setelah dia membatalkan penyertaan modal daerah sebesar Rp 1,2 triliun dari total Rp 3,4 triliun yang diajukan Jakpro.
“Kami mengharapkan Rp 1,2 triliun ini nanti bisa diberikan pada kuartal akhir 2018,” kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, Kamis, 23 November 2017.
Satya menerangkan, bagian tambahan modal yang dipangkas itu rencananya akan digunakan untuk memulai percepatan pembangunan kereta ringan light rail transit (LRT) fase dua dari Cawang ke Dukuh Atas.
Selain itu, Satya juga mengaitkan tambahan modal itu dengan instruksi Wakil Gubernur Sandiaga Uno agar Jakpro juga mengkaji pembangunan LRT Fase II diperpanjang lagi hingga kawasan Tanah Abang.
Perpanjangan jalur sejauh 12 kilometer itu diperkirakan akan memakan biaya tambahan Rp 6 triliun.
Saat ini Satya mengaku sudah mulai mengkaji metode pembiayaannya, termasuk jika harus menggandeng bank.
Adapun modal tambahan Rp 2,2 triliun yang sudah pasti akan disuntikkan tahun depan diprioritaskan Jakpro untuk penyelesaian proyek terkait Asian Games tahun depan.
Selain proyek LRT tahap pertama Kelapa Gading hingga Velodrom, juga pembangunan velodrome itu sendiri di Gelanggang Olahraga Rawamangun senilai Rp 513 miliar dan perbaikan arena pacuan kuda di Pulomas Rp 400 miliar.
Sumber: tempo.co