Foto: Ken Yunita/ detikHOT INDONESIAKININEWS.COM - Hal itu terjadi di salah satu diskusi yang digelar Komite Buku Nasional selaku wak...
Foto: Ken Yunita/ detikHOT |
INDONESIAKININEWS.COM - Hal itu terjadi di salah satu diskusi yang digelar Komite Buku Nasional selaku wakil Indonesia di ajang pameran buku terbesar di dunia itu.
Nama Habib Rizieq pertama kali disebut oleh Ben Sohib, penulis yang dikenal dengan karya 'The Da Peci Code'.
Ben menjadi salah satu pembicara di diskusi bertema Politik dan Persekusi: Menguji Toleransi di Indonesia.
"Saya sebenarnya mayoritas di Indonesia karena saya Islam, tapi saya justru berada di posisi yang sulit. Saya punya nama keluarga yang sama dengan Habib Rizieq," katanya sambil tertawa.
Sementara itu FPI disebut-sebut oleh salah satu peserta diskusi. Perempuan asal Indonesia yang kini tinggal di luar negeri itu bertanya soal bagaimana FPI bisa sangat kuat dan nyaris tak tersentuh.
Menanggapi pertanyaan itu, penulis Zaky Yamani mengakui bahwa FPI memang sangat kuat.
Selain memiliki banyak anggota yang loyal, FPI juga disebut-sebut dilindungi oleh pihak tertentu.
Diskusi tentang isu intoleransi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini digelar di Internasional Stage Weltempfang.
Panggung ini dikenal prestisius karena program yang tampil di sini harus disetujui oleh penyelenggara Frankfurt Book Fair.
Tema ini dipilih karena akhir-akhir ini isu tentang intoleransi di Indonesia terus meningkat.
Dimulai dari kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama hingga persekusi yang dilakukan oleh FPI.
sumber: detik.com