IndonesiaKiniNews.com - Ustadz Arifin yang baik, pliiis gak usah terlalu sampeyan pamerkan keranjingan kawinmu. Tak perlu sampeyan pertonto...
IndonesiaKiniNews.com - Ustadz Arifin yang baik, pliiis gak usah terlalu sampeyan pamerkan keranjingan kawinmu.
Tak perlu sampeyan pertontonkan over nafsumu pada perempuan. Lebih2 bila sampeyan sebut2 atas nama sunnah Rasul.
Tak usah sampeyan hadirkan Islam dari urusan kawin mawin. Sampeyan bonsai sunnah Nabiku yang mulia hanya urusan seks. Memalukan tadz!
Ustadz Arifin yang baik, saya lebih bangga bila sampeyan beritakan prestasi2 pesantren al-Dzikra.
Prestasi karena-misalnya-gratis bagi santri-santri fakir muskin. Sampeyan layani & bela nasib pendidikan mereka.
Sampeyan kabarkan capaian prestasi mereka diajang-ajang nasional & internasional. Sampeyan beritakan proses pendidikan mental di sana. Hafalan al-Qur'an & Hadis mereka. Peningkatan bahasa asing mereka. Reading habits yang bisa dilakukan. Leadership yang bisa dilaksanakan. Extra kurikuler2 sains di sana. Jurnalistik & seni yang diminati para santri.
Ustadz Arifin yang baik, ayolah bicara sunnah Rasul kita dari sisi yang lebih prioritas, esensial & bermakna bagi nasib umat.
Tadz, umat Islam ini sudah tertinggal 1000 langkah. Ekonomi, sains, budaya & peradaban. Kok, ustadz sibuk pamer urusan kawin & kawin sich?! Tadz, mbok berpikir & gerakkan umat untuk hal yang lebih bermakna & membanggakan. Ya, tak taulah bila urusan libido membanggakan bagi sampeyan.
Ustadz Arifin yang baik, sajikan Rasul dari sisi yang bangsa & dunia butuhkan. Misalnya, sisi lembut Rasul kepada sesama, malu bermaksiat, amanah, tidak korup, tidak rasis, tidak diskriminatif dan cinta pada tanah airnya. Ayolah tadz paham mana yang kudu dikunyah publik secara prioritas.
Duh, tadz, stop memamerkan urusan katarsis syahwat ini. Pliiiiis stop. Sila nambah tapi tak usah show of keperkasaan hal selangkangan ini.
Sumber: akun fb Mohammad Monib