IndonesiaKiniNews.com - Arab Saudi telah memecat ribuan imam masjid karena diduga menyebarkan paham ekstremisme. Informasi ini disampaikan...
IndonesiaKiniNews.com - Arab Saudi telah memecat ribuan imam masjid karena diduga menyebarkan paham ekstremisme.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, di Moskow, Rusia, Ahad (8/10/17).
"Kami tidak akan membiarkan siapapun menyebarkan ideologi kebencian dan mendukung ideologi terorisme atau semacam itu," kata dia, dikutip Arab News.
"Pendekatan kami terhadap masalah ini sangat ketat: Kami memodernisasi sistem pendidikan kami untuk mengesampingkan kemungkinan salah tafsir teks," tambah Al-Jubeir.
Al-Jubeir menuturkan, Riyadh akan bekerja sama dengan Moskow dalam perang melawan terorisme.
Banyak militan dari kedua negara tersebut yang kini ikut berperang melawan ISIS.
"Mereka menimbulkan ancaman bagi negara kita dan negara-negara lain, di manapun asalnya. Jadi, kita memiliki minat yang kuat dalam kerja sama ini," katanya.
Dia juga masih menuduh Qatar membiayai aksi terorisme, dalam upaya untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. "Kami mengharapkan tuntutan yang harus dipenuhi Qatar," kata dia.
"Kami yakin ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh semua negara: Katakan 'tidak' terhadap terorisme, pendanaan terorisme, ekstremisme, dan propaganda kebencian, serta upaya untuk mengganggu urusan dalam negeri negara-negara lain," ujar Al-Jubeir.
"Mereka menimbulkan ancaman bagi negara kita dan negara-negara lain, di manapun asalnya. Jadi, kita memiliki minat yang kuat dalam kerja sama ini," katanya.
Dia juga masih menuduh Qatar membiayai aksi terorisme, dalam upaya untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. "Kami mengharapkan tuntutan yang harus dipenuhi Qatar," kata dia.
"Kami yakin ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh semua negara: Katakan 'tidak' terhadap terorisme, pendanaan terorisme, ekstremisme, dan propaganda kebencian, serta upaya untuk mengganggu urusan dalam negeri negara-negara lain," ujar Al-Jubeir.
Sumber: republika.co.id