Haji Lulung dan Ahok IndonesiaKiniNews.com - Abraham Lunggana atau Haji Lulung selama ini dikenal sebagai sosok yang selalu berseteru denga...
Haji Lulung dan Ahok |
Namun ternyata, Lulung mengaku secara pribadi tak punya masalah dengan Ahok. “Perang” keduanya selama ini hanya sebatas soal pekerjaan. Atas segala yang diucapkan Ahok yang menyerempet dirinya, Lulung mengaku sudah memaafkan.
Salah satu perseteruan keduanya adalah soal kasus korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada tahun 2014 . Saat itu, Lulung yakin Ahok terlibat kasus tersebut. Lulung sendiri dalam kasus itu dijadikan saksi oleh penyidik kepolisian.
Kepada CNNIndonesia.com, Lulung mengatakan bahwa apa yang terjadi selama ini antara dirinya dengan Ahok adalah hal wajar antara legistlatif dan eksekutif.
Lulung mengatakan, apa yang dinyatakannya soal Ahok bertujuan untuk mengkritisi pekerjaan seorang gubernur yang dinilai kurang tepat.
"Saya cuma mengingatkan, bahwa yang tidak substansi jangan selalu dihalalkan. Kita kan negara dan pemerintahan berlandaskan hukum," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/10).
Misalnya soal sikap defensif Ahok saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit keuangan Provinsi DKI Jakarta 2014.
Dalam audit tersebut ditemukan bahwa pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras ditengarai merugikan negara Rp191 miliar, sedangkan hasil audit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang ditemukan indikasi kerugian Rp378 miliar.
“Perintah evaluasi diperbaiki, tapi (Ahok) ngotot, enggak mau diperbaiki, akhirnya jadi temuan. Itu saja yang saya kritik," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Bagi Lulung, hal tersebut bukan perkara sederhana dan harus diperbaiki sehingga dirinya mengingatkan Ahok.
Karena itu Lulung menegaskan, tidak ada urusan pribadi dengan Ahok.
Tokoh Betawi asli ini bahkan menyatakan tidak ada yang salah dari kepribadian Ahok. Hanya saja, Ahok dinilainya kurang bisa menjaga tutur kata, terutama di media massa yang jadi konsumsi khalayak.
"Mulutnya enggak baik, ngatain 'DPRD maling', 'DPRD rampok', kan enggak boleh, harus punya etika" kata Lulung.
Pernyataan bernada kasar itu dilontarkan Ahok saat ada dugaan penggelembungan dana dalam penyusunan APBD.
"Biasa otak maling, dia (DPRD) kira gua juga maling kaya dia. Padahal dia tidak tahu, gua mah beda hidupnya," kata Ahok saat itu.
Padahal sebagai orang nomor satu di ibu kota, Ahok menurut Lulung seharusnya bisa jadi model untuk warganya.
"Semua orang tahu bahwa perkataan-perkataan itu tidak menjadi contoh yang baik," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Hal ini jauh berbeda dengan penerus Ahok, Djarot Saiful Hidayat. Karena itu, ketimbang dengan Ahok, Lulung lebih banyak berkomunikasi dengan Djarot.
Jenguk Ahok
Setelah Ahok dipenjara karena kasus penodaan agama, tak ada lagi perang komentar keduanya di media massa. Bagi Lulung, kasus tersebut seperti sebuah peringatan untuk mantan Bupati Belitung Timur itu.
Lulung berharap kasus ini bisa membuat Ahok menjadi lebih baik terutama bisa memperbaiki sikapnya. Sejak awal Ahok divonis, Lulung juga mengaku mendoakan Ahok dan keluarganya agar diberikan kesabaran.
Dengan segala polemik di antara keduanya, Lulung mengaku sama sekali tidak membenci Ahok.
"Benci? Enggaklah," kata Lulung.
Bahkan Lulung sempat terfikir untuk membesuk Ahok di penjara Rumah Tahanan Markas Komando Brimob di Depok, Jawa Barat. Namun ia khawatir kehadirannya di Mako Brimob bisa ditafsirkan macam-macam.
“Sebagai kawan, saya ikut prihatin saja. Kalau nengok, nanti dibilang, Pak Ahok juga belum tentu mau ditengok sama saya," ujarnya.
Apalagi jika nanti kedatangannya untuk menjenguk Ahok ditafsirkan secara politik. “Nanti dianggap gimana-gimana, padahal kami sebagai kawan".
Karena itu jika memang harus menjengkuk di tahanan, Lulung berencana nanti saat suhu politik di DKI Jakarta benar-benar dingin. “Nanti kali ya waktunya ada ditengok, saat sudah sepi isu politik," kata Lulung.
Sumber: CNN Indonesia