IndonesiaKiniNews.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dan W...
IndonesiaKiniNews.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam peringatan Hari Upah Layak Sedunia. Said Iqbal menuding Jokowi-JK gagal menyejahterakan buruh.
"Upah murah, daya beli masyarakat dan buruh yang menurun, PHK di mana-mana. Ada cerminan bahwa hari ini pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah gagal mensejahterakan kaum buruh, memberikan kerja yang layak," ujar Said Iqbal di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017).
Di sela-sela demo, Said Iqbal juga menyoroti soal Perppu 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Menurut dia, penerbitan perppu itu termasuk ancaman bagi kaum buruh yang berserikat.
"Kebebasan berserikat, lahirnya Perppu Ormas adalah ancaman pembubaran serikat buruh yang kritis pada isu perjuangan kaum buruh," katanya.
Said Iqbal membawa tema 'Jamkestum' atau 'Jaminan Kesehatan Tolak Upah Murah' dalam demo kali ini. Ia juga menyoroti pernyataan Jokowi yang menyebut penurunan daya beli masyarakat sengaja dipolitisasi lawan politik.
"Kami berpendapat bahwa perkataan itu keliru dan salah besar. Telah terjadi penurunan daya beli yang sangat luar biasa. Betul ada pergeseran dari transaksi offline menjadi online, tapi transaksi offline hanya 1,5 persen dari total transaksi. Di bidang retail saja, mungkin 0,00 sekian persen dari seluruh total transaksi," sebut Said Iqbal.
"Online hanya menyerap ratusan pekerja, tapi daya beli buruh dan masyarakat yang menurun terjadi PHK besar-besaran. Sekitar 50 ribu buruh ter-PHK dalam 3 bulan terakhir. Ini yang menimpa sektor pertambangan dan keramik," pungkasnya.
sumber: detik.com