Anis Baswedan dan Sandiaga Uno IndonesiaKiniNews.com - Salah satu janji kampanye Anies Baswedan- Sandiaga Uno di Pilgub DKI lalu adalah men...
Anis Baswedan dan Sandiaga Uno |
"Kalau bisa kita gunakan dana hasil penjualan yang lebih bermaslahat buat masyarakat, daripada menunggu deviden dari sebuah investasi yang sangat-sangat tidak syariah," kata Sandiaga kepada merdeka.com, Selasa (24/1) lalu.
Saat itu, Sandiaga menuturkan, pembahasan itu sudah dilakukan timnya bila memenangkan Pilgub DKI. Sebab pihaknya bakal lebih mengutamakan anggaran Pemprov DKI demi memajukan pendidikan maupun ketersediaan lapangan kerja bagi warga.
"Kepemilikan perusahaan yang memproduksi minuman keras bukan prioritas pembangunan DKI ke depan, dan jauh dari konsep kita untuk menghadirkan kota Jakarta yang membantu dan membela rakyat," katanya.
Tiga bulan kemudian, Sandi menyatakan akan melepas saham Pemprov DKI Jakarta pada perusahaan bir di PT Delta Djakarta Tbk setelah dilantik dan menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandi mengatakan, aneh jika Pemprov DKI memiliki saham yang tidak berkepentingan langsung dengan kebutuhan warga Jakarta.
"Tidak esensial sebuah pemerintah provinsi memiliki saham di perusahaan yang tidak memiliki kepentingan terhadap hajat hidup orang banyak," kata Sandi di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (23/4).
Menurutnya, rencana pelepasan saham itu telah dibahas bersama Anies Baswedan. Setelah dilantik pada Oktober 2017, Sandiaga akan segera menjual saham tersebut.
"Saya komitmen, saya sudah sampaikan ke Pak Anies untuk didukung. Itu janji sudah saya sampaikan jauh-jauh hari antara Maret atau Juni 2016, lebih satu tahun," kata Sandiaga.
Kini setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI, Anies dan Sandi kembali diingatkan akan janji kampanyenya itu. Namun kali ini Sandiaga tidak mau berkomentar lebih jauh soal rencana melepas saham Pemprov DKI atas perusahaan bir tersebut.
Sandiaga menilai isu ini sangat sensitif, terlebih saham PT Delta melantai di Bursa Efek Indonesia. Dirinya bersama Anies Baswedan dalam mengambil keputusan sangat berhati-hati. Ditakutkan jika saham dilepas bisa berdampak pada pergerakan saham yang negatif di BEI.
"Ini karena sangat sensitif, ini perusahaan publik. Kita sebagai pemegang saham mestinya tidak memberikan komentar yang mungkin berpengaruh terhadap pergerakan harga saham," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/10).
Meski demikian, dia menyatakan setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan terus dilakukan review dengan melihat ada untung atau ruginya bagi Jakarta. Dia juga tidak menutup mata ada beberapa kelompok yang menginginkan saham PT Delta untuk dijual atau didivestasi.
"Ada beberapa keinginan dari kelompok masyarakat yang menginginkan terbuka peluang untuk mendivestasikan Delta Jakarta. Tapi pada saat ini kami belum pada tahap untuk pembahasan," katanya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25 persen di PT Delta Djakarta Tbk. Kepemilikan saham itu bahkan sudah dilakukan sejak tahun 1970.
Sumber: Merdeka.com