IndonesiaKiniNews.com - Ada sejumlah fakta yang cukup membuat miris di balik dinding pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Ba...
IndonesiaKiniNews.com - Ada sejumlah fakta yang cukup membuat miris di balik dinding pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meledak dan menewaskan 47 pekerjanya pada Kamis (26/10/2017).
Menurut Komisioner Komnas HAM Sianne Indriani yang datang berkunjung ke lokasi mengaku sedikit terkejut karena banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka akibat peristiwa tersebut.
“Ini korban jumlahnya cukup fantatis ya, 47 orang luar biasa sekali,” ujar Sianne kepada wartawan di lokasi.
Selain itu, Sianne juga menyebutkan lokasi berdirinya pabrik kembang api ini seharusnya tidak di dekat pemukiman warga dan sekolah.
Selain meninjau lokasi kejadian, Sianne juga bertemu dengan sejumlah korban luka bakar yang dirwat di RSUD Tangerang.
Dari sana Sianne menemukan fakta yang cukup mengejutkan dimana pabrik tersebut mempekerjakan wanita dan anak-anak dengan upah yang sangat minim.
“Kami sudah wawancara dengan korban. Mereka menyatakan banyak pekerja ibu dan anak-anak,” kata Sianne.
Untuk karyawan bagian packing, mendapatkan upah sebesar Rp 40 ribu per hari.
Dimana satu kelompok yang terdiri dari 5 orang harus menyelesaikan 1.000 pack kembang api dalam sehari.
Bila tidak memenuhi target maka upah mereka dipotong setengahnya.
“Karena untuk bagian packing tidak ada kontrak, tidak ada aturan apa pun, yang penting borongan lepas. Satu kelompok 5 orang itu target 1 hari seribu pack. Kalau dapat seribu, per orang dapat Rp 40 ribu per hari. Kalau tidak mencapai seribu, dipotong ada sampai hanya 20 ribu per hari,” ujarnya
Sumber: harianindo.com