Densus 88 IndonesiaKiniNews.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap sembilan terduga teroris dari berbagai wilayah...
Densus 88 |
Penangkapan sembilan terduga teroris itu dilakukan secara maraton sejak pukul 06.00-12.30 WIB, Selasa (24/10).
"Operasi penindakan serentak yang dilakukan pada hari ini Selasa tanggal 24 Oktober 2017 di beberapa wilayah Indonesia dengan berhasil menangkap sembilan orang tersangka terorisme," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto dalam keterangan tertulisnya.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap Yoyok Handoko alias Abu Zaid (42) di kawasan Jalan Bukit Barisan Pekanbaru, Riau sekitar pukul 6.00 WIB.
Yoyok merupakan salah satu sosok yang ikut dalam persiapan di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau. Yoyok juga diketahui mengikuti pelatihan menembak di Jambi dan merencanakan aksi teror dengan sasaran asaran kantor polisi di Pekanbaru.
Densus 88 lantas menangkap Bakri alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur (42) di Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan sekitar pukul 7.04 WITA.
Setelah itu, Densus 88 menangkap Muhammad Khoirudin (31) di Jalan Sapen, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah pada pukul 7.15 WIB. Khoirudin diduga penyandang dana kelompok pimpinan Hendro Fernando yang terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Poso, Sulawesi Tengah periode 2015 hingga 2016.
Bakri ditangkap lantaran diduga ikut serta dalam pelemeparan benda diduga bom ke arah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada 2012,
Tak berselang lama, Densus 88 menangkap Wawan alias Abu Afif (42) di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau sekitar pukul 7.15 WIB,
Wawan diduga anggota kelompok Jamaah Ansor Daullah (JAD) di Pekanbaru yang pernah memimpin persiapan aksi teror di Bukit Gema. Wawan juga diduga memotivasi pelaksanaan serangan teror ke kantor polisi serta mengetahui adanya pelatihan membuat bom dan pelatihan menembak di Jambi.
Dari lokasi dan waktu yang sama, Densus 88 juga menangkap Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim (30). Beni diduga memiliki peran yang sama dengan Wawan.
Densus 88 kemudian Handoko aluas Abu Buchori di kediamannya, Perumahan Griya Taman Anggrek Rambah Jaya, Kecamatan Siak Hulu Kubang Raya, Kampar sekitar pukul 10.30 WIB. Handoko pun diduga memiliki peran yang serupa dengan Wawan.
Kemudian, Densus 88 menangkap Hasby di Jalan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, Rikwanto tidak menjelaskan terkait dugaan tindak pidana terorisme yang diduga dilakukan Hasby.
Lalu, Densus 88 menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir (31) di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sekitar pukul 11.20 WIB.
Hendrasti merupakan anggota di salah satu grup di aplikasi tukar pesan Telegram yang berisi anggota pendukung daulah, serta warga negara Indonesia yang telag bergabung dengan kelompok ISIS Bahrum Naim.
Hendrasti juga diduga mengetahui rencana serangan teror di depan Istana Negara pada Oktober 2016 silam.
Terakhir, Densus 88 menangkap Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di Jalan Kubang Raya, Dusun Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar sekitar pukul 12.30 WIB.
Rikwanto tidak menjelaskan tindak pidana terorisme yang diduga dilakukan Nanang. "Untuk selanjutnya dilakukan akan interograsi terhadap yang bersangkutan," tutur Rikwanto.
Sumber: CNN Indonesia