IndonesiaKiniNews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, punya banyak cerita di "rumah barunya", Ru...
IndonesiaKiniNews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, punya banyak cerita di "rumah barunya", Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Salah satu cerita unik Ahok di balik jeruji besi adalah, dirinya sempat merasa kampungan dan ditertawai tahanan yang juga menghuni rutan tersebut.
Gara-garanya adalah, selera Ahok yang menyukai musik dangdut.
Hal itu diungkapkan Ahok saat dikunjungi 10 penulis yang menyumbang tulisan mengenai dirinya dalam buku berjudul “Kami Ahok”, Selasa (24/10/2017).
Sejumlah topik pembicaraan dalam pertemuan itu dituangkan ke dalam tulisan oleh Ignasius Haryanto, satu dari 10 penulis yang bersamuh dengan Ahok, dengan judul “Sebuah Selasa Siang Bersama BTP”.
Ignasius, Rabu (25/10/17), mengizinkan Suara.com mengutip tulisannya yang juga viral di media-media sosial tersebut untuk dibuat menjadi berita.
Kisah selera musik Ahok yang mengundang tawa itu bermula ketika Hary mengajukan pertanyaan ringan kepada mantan orang nomor 1 di DKI tersebut.
“Pak, di grup WA (WhatsApp; aplikasi obrolan berbasis ponsel) ada banyak beredar tuh, katanya lagu yang bapak bikin lirik lagunya....” tanya Hary ketika itu.
Namun, sebelum Hary menyelesaikan pertanyaannya, Ahok langsung menyela.
Ia mengatakan, dirinya tak pernah mencoba membuat lirik lagu maupun aransemen musik ketika di penjara.
“Boro-boro bikin lagu, nyanyi aja gua fales, gimana mau bikin lagu. Di sini nih selera gua dianggap kampungan banget,” tukasnya.
Ahok lantas mengakui menyukai lagu dan irama dangdut. Ternyata, kata Ahok, seleranya itu tak sama dengan kebanyakan penghuni dan cenderung minoritas di dalam Rutan Mako Brimob.
“Gua sukanya lagu dangdut, di sini diketawain, karena di sini muternya lagu jazz, macem Louis Amstrong gitu. Jadi kagak mungkin gua bikin lirik lagu segala,” ungkapnya.
Buku Putra Bung Karno
Dalam perjumpaan itu juga, Ahok menceritakan dirinya gemar membaca buku yang dibawanya serta mendekam di sel penjara.
Salah satu buku yang menurutnya sangat berkesan dan menghibur adalah, pustaka karangan Guntur Soekarno Putra, putra pertama Presiden Seokarno.
Hary menjelaskan, buku yang dimaksud Ahok adalah berjudul “Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku”. Buku tersebut kali pertama terbit tahun 1977 dan dicetak ulang pada 2007.
“Buku itu lucu dan Bung Karno jadi sangat kelihatan humanisnya, dan walaupun dia presiden, buat Guntur, dia tetap seorang ayah dan seorang teman,” tutur Ahok menilai buku tersebut.
Untuk diketahui, Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim karena dinilai bersalah dalam kasus penodaan agama pada tanggal 9 Mei 2017.
sumber: suara.com