IndonesiaKiniNews.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berang usai memimpin sidang paripurna laporan Pansus Hak Angket KPK yang salah satu b...
IndonesiaKiniNews.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berang usai memimpin sidang paripurna laporan Pansus Hak Angket KPK yang salah satu bahasannya terkait perpanjangan masa kerja. Fahri mengaku heran dengan sikap petinggi PKS.
"PKS kalau mau masuk besok bagus masuk," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2017). PKS menolak melanjutkan perpanjangan masa kerja Pansus Angket KPK.
"Saya nggak tahu ini pimpinan PKS kayak gini, kok mutar-mutar," imbuh Fahri, kali ini dengan nada tinggi.
Fahri lalu mengungkit soal penetapan tersangka eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) oleh KPK terkait kasus korupsi impor daging sapi. Menurut Fahri, petinggi PKS saat ini tak merasakan masa suram partainya sehingga tak ambil peran dalam Pansus KPK.
"Dia nggak rasakan sakitnya dianiaya menjelang pemilu dengan kepalsuan. LHI itu lagi mimpin rapat ditetapkan tersangka OTT. Bagaimana, sampai hari ini nggak ada satupun pejabat yang mengeluarkan izin impor yang jadi tersangka!" ucap Fahri berapi-api.
Menurut Fahri, kasus LHI merupakan karangan KPK. Oleh karenanya, menurut Fahri, sudah sepatutnya PKS ikut memperbaiki KPK lewat Pansus.
"Ini orang-orang (PKS sekarang) nggak berjuang kali ya. Nggak menyelamatkan partai terus sekarang ngomongnya gitu. Memalukan," jelas Fahri.
"Kayak menghina kader-kader yang merintih gara-gara dimaki-maki di mimbar-mimbar khotbah Jumat. Partai Islam maling, partai Islam maling, dia (petinggi-petinggi PKS) nggak denger apa ya. Kurang ajar!" ujar Fahri masih dengan nada tinggi.
"Dia nggak rasakan sakitnya dianiaya menjelang pemilu dengan kepalsuan. LHI itu lagi mimpin rapat ditetapkan tersangka OTT. Bagaimana, sampai hari ini nggak ada satupun pejabat yang mengeluarkan izin impor yang jadi tersangka!" ucap Fahri berapi-api.
Menurut Fahri, kasus LHI merupakan karangan KPK. Oleh karenanya, menurut Fahri, sudah sepatutnya PKS ikut memperbaiki KPK lewat Pansus.
"Ini orang-orang (PKS sekarang) nggak berjuang kali ya. Nggak menyelamatkan partai terus sekarang ngomongnya gitu. Memalukan," jelas Fahri.
"Kayak menghina kader-kader yang merintih gara-gara dimaki-maki di mimbar-mimbar khotbah Jumat. Partai Islam maling, partai Islam maling, dia (petinggi-petinggi PKS) nggak denger apa ya. Kurang ajar!" ujar Fahri masih dengan nada tinggi.
Menurut Fahri, pimpinan PKS saat ini harus melihat masalah dengan jernih. Masih menurut dia, pimpinan PKS hari ini tak merasakan apa yang disebutnya sebagai kemarahan kader PKS akan kasus LHI.
Fahri lalu menyinggung KPK dengan menyebut kasus LHI tak menimbulkan kerugian negara. Lebih dari itu, Fahri mengatakan petinggi PKS saat ini mungkin takut dengan KPK.
"Apa itu coba, apa masalahnya, mana kerugian negara? Kalau ada kerugian negara, satu perak saya bayar beribu-ribu kali lipat. Nggak ada. Itu yang mau kita buka. Jangan pencitraan, mungkin banyak masalah kawan itu," pungkasnya.
Fahri lalu menyinggung KPK dengan menyebut kasus LHI tak menimbulkan kerugian negara. Lebih dari itu, Fahri mengatakan petinggi PKS saat ini mungkin takut dengan KPK.
"Apa itu coba, apa masalahnya, mana kerugian negara? Kalau ada kerugian negara, satu perak saya bayar beribu-ribu kali lipat. Nggak ada. Itu yang mau kita buka. Jangan pencitraan, mungkin banyak masalah kawan itu," pungkasnya.
Sumber: detik.com