IndonesiaKiniNews.com - Kesalahan fatal orang ini adalah menolak panggilan pertama. Polisi memandang orang ini tidak kooperatif dan benar-b...
IndonesiaKiniNews.com - Kesalahan fatal orang ini adalah menolak panggilan pertama.
Polisi memandang orang ini tidak kooperatif dan benar-benar sok jadi orang penting padahal cuma kelas kere.
Jadi berpotensi menghilangkan barang bukti. Kebodohan yang dia lakukan karena merasa sebagai orang besar yang tak terjamah hukum .
Dia bermimpi satu setengah juta pengikutnya akan turun kejalan menghentikan upaya hukum, Tapi nyatanya, tidak ada yang mendukung sama sekali.
Tidak ada satu bijipun yang nongol ke kantor polisi.
Dan polisi tahu benar itu. Apalagi mungkin, polisi sejak lama geram menangkapnya tapi belum ada yang melaporkannya. Baru sekarang kesempatan itu ada.
Entah siapa yang membajak Fan Pagenya. Jika itu instansi berwenang, maka langkah pengambil alihan media sosial penuh sampah itu merupakan bagian proses pembersihan sarang fitnah yang berdampak luas di masyarakat.
Setelah Saracen, harus diakui Fanpage orang ini adalah biang kerok yang harus dimusnahkan.
Sekarang orang ini pasti menyesal bersikap sok-sokan.
Tidur di lantai dingin yang bau dengan gigitan nyamuk dimana-mana. Jiwa dan raganya terpenjara.
Jarinya berasa gila karena tidak dapat mengetik berita-berita fitnah yang menjadi kesukaannya.
Hatinya terluka tidak bisa tertawa menyaksikan pemujanya memakan berita-berita sampah buatannya.
Kini orang itu berhadapan dengan dunia nyata yang jelas-jelas memukul keras kepalanya untuk bangun dari mimpinya.
Dia akan merasakan betapa tatapan pilu istrinya dan mungkin tangisan anak-anaknya melihat ayahandannya dipenjara.
Penyesalan tidak ada gunanya. Yang dia perlukan sekarang hanyalah obat pereda sakit kepala dan tidur sejenak.
Kelelahan tiada tara pasti dirasakan orang ini setelah selama 24 jam tanpa henti melayani pertanyaan polisi yang kebanyakan itu-itu saja.
Dan ketika keceplosan karena kelelahan akhirnya terkuak juga maksud dan tujuan dia menyebarkan berita sampah selama tiga tahun lamanya.
Akibatnya dia ditahan.
Dan mungkin sekarang dia menangis tertahan karena sendirian tanpa penghiburan.
Kasihan..
Bukan ke dia
Tapi anak dan istrinya karena harus menanggung malu dan menatap suram kehidupan mereka dimasa depan.
sumber: Akun FB Budi Setiawan