IndonesiaKiniNews.com - Nasoem Sulaiman, yang membubarkan kebaktian Pulo Gebang di Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur, benasib nahas. Ahad so...
IndonesiaKiniNews.com - Nasoem Sulaiman, yang membubarkan kebaktian Pulo Gebang di Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur, benasib nahas.
Ahad sore lalu, 24 September 2017, pria bernama alias Joker itu dikeroyok sampai pingsan oleh empat orang tak dikenal di rumahnya, Lantai 3 Blok F Rusun Pulo Gebang.
Sehari sebelumnya, Nasoem berteriak-teriak sambil mengacungkan gergaji dan kapak ke arah jemaat KGPM Sidang Daniel yang sedang beribadah di Lantai 3 Blog F. Video pembubaran jemaat yang sedang beribadah itu viral di media sosial.
“Ada sekitar empat orang tinggi besar yang memukuli Bang Joker,” kata Budiman, warga Blok F, kepada Tempo pada Ahad malam Rusun Pulo Gebang. “Kalau nggak dihalangin sama istrinya, rusak udah Bang Joker."
Budiman menjelaskan, bersama beberapa tetangga dia bergegas menuju lantai 3 ketika melihat empat pelaku lari menuju kediaman Joker.
Dia berhasil menghentikan penganiayaan tersebut, namun Joker sudah pingsan dengan beberapa luka dan lebam di wajahnya.
Setelah membuat Joker pingsan, para pelaku pengeroyokan melarikan diri. Budiman memastikan mereka bukanlah warga Rusun Pulo Gebang.
Pada hari yang sama, Budiman menjelaskan, Joker mendapatkan pesan singkat berisi ancaman terhadap Joker dan keluarganya dari nomor tidak dikenal.
Pengirim pesan mengancam akan menghabisi Joker beserta keluarganya.
“Bang Joker sempat memperlihatkan isi SMS itu kepada Ketua RT dan beberapa warga lain,” kata dia. Budiman pun sempat melihat isi pesan yang dikirimkan tersebut.
Sampai berita ini ditulis, Nasoem masih diperiksa Polres Jakarta Timur. Beberapa pelaku pengeroyokan pun sudah ditangkap polisi.
Pada Sabtu, 23 September 2017 lalu, Joker datang menuju lantai 3, Blok F, Rusun Pulo Gebang berusaha membubarkan ibadah jemaat KGPM Sidang Daniel.
Dalam video yang viral di media sosial, Joker terlihat marah sambil meneriaki ibu-ibu dan anak-anak yang mengikuti ibadah. Joker terlihat membawa gergaji besi dan kapak.
Kasus ini dianggap selesai dengan mediasi antara Nasoem dan Inggrid Palandeng, tuan rumah dilangsungkannya ibadah pada Sabtu malam, di Polsek Cakung, Jakarta Timur. Nasoem pun telah meminta maaf secara tertulis dan berjanji tidak akan melakukan tindakan serupa.
Tindak pengeroyokan terhadap Nasoem membuat khawatir beberapa warga yang tinggal di Blok F Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur. Alasannya, Joker merupakan tokoh masyarakat dan agama yang populer di rusun dan di Jakarta Timur. “Bang Joker temennya banyak. Bisa panjang ini,” kata Rusdi, warga Blok F.
Ahad malam, setelah pengeroyokan Joker menyusul kasus pembubaran kebaktian Pulo Gebang, di depan Blok C dan F Rusun Pulo Gebang terlihat puluhan orang dari pelbagai satuan keamanan seperti polisi, TNI, dan satpol PP. Beberapa petugas terlihat mengelilingi rusun. Ada pula petugas-petugas lain tanpa seragam yang menanyakan detail kejadian kepada tetangga rumah Nasoem dan Inggrid di Lantai 3 Blok F.
Sumber: Tempo.co